PENERAPAN PBL DALAM MEMBUAT MOODBOARD
DI KELAS X BUSANA SMKN 3 BLITAR
PADA ELEMEN DFD
1*Rosulia Wintari, 2Tria Agata Estu Rahajeng, 3Sukoco, 4Hapsari Kusumawardani, 5Esin Sintawati
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
rosulia.wintari.2005446@students.um.ac.id
tria.agata.2005446@students.um.ac.id
Abstrak : Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion Design. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya pemahaman siswa dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion Design apabila menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: observasi dan hasil praktikum. Penelitian ini dilakukan di kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Busana SMKN 3 Blitar. Instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen penerapan sintaks problem based learning dan tes hasil belajar pada ranah afektif berpikir kritis yang berupa lembar kerja praktik. Hasil dari penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran Problem based learning pada elemen Dasar Fashion Design dalam membuat moodboard dapat mencapai mempengaruhi pemahaman siswa dan mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal di SMKN 3 Blitar dengan kualitas yang baik.
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Moodboard,
Abstract : The learning model is a framework that provides a systematic description of implementing learning in order to help students learn in a certain way to achieve. The learning model used in this study is the Problem Based Learning model used in making moodboards on the Basic Elements of Fashion Design. The purpose of this study is to determine whether or not the students' understanding influences the moodboards on the Basic Elements of Fashion Design when using the Problem Based Learning learning method. Data collection methods used in this study include: observation and practical results. This research was conducted in class X Clothing 3 SMKN 3 Blitar. The population in this study were students of class X Fashion SMKN 3 Blitar. The instruments used consist of problem-based learning syntax implementation instruments and learning achievement tests in the affective domain of critical thinking in the form of practice worksheets. The results of this study are the application of the Problem-based learning model on the Basic Elements of Fashion Design in making moodboards that can influence student understanding and achieve a minimum completeness criterion score at SMKN 3 Blitar with good quality.
Keywords: Learning Model, Problem Based Learning, Moodboard
PENDAHULUAN
Menurut Rahmat (2018) bahwa "pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan manifestasi dari kreatifitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran. Model pembelajaran yang efektif dapat digunakan guru untuk mentransfer ilmu dengan baik dan benar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Model pembelajaran akan efisien jika menghasilkan kemampuan siswa seperti yang diharapkan dalam tujuan dan sesuai dengan target perhitungan dalam segi materi dan waktu." Salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Menurut Utrifani A dan Turnip M. Betty (2014) Problem Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut serta memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan Kurniasih (2013) menyatakan beberapa kelebihan model pembelajaran berbasis masalah diantaranya; a) mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif peserta didik; b) dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah para peserta didik dengan sendirinya; c) meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar; d) membantu peserta didik belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi yang serba baru; e) dapat mendorong peserta didik mempunyai inisiatif untuk belajar mandiri; f) mendorong kreativitas peserta didik dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia lakukan; g) dengan model pembelajaran ini akan terjadi pembelajaran yang bermakna.
Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada elemen pembelajaran Dasar Fashion Design. Elemen Dasar Fashion Design (DFD) menurut kurikulum merdeka yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2022 merupakan lingkup pembelajaran yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menciptakan desain mulai dari pemahaman dasar-dasar desain, pemahaman terhadap six basic style dan look, proses mencari bentuk cara menemukan inspirasi hingga membuat desain melalui proses pembuatan kolase hingga pembuatan desain koleksi. Salah satu proses pembelajaran dalam elemen Dasar Fashion Design adalah membuat moodboard.
Media moodboard merupakan saIah satu media aIternatif untuk menunjang dan memecahkan masalah membuat konsep desain busana. Media Moodboard ini merupakan media pembelajaran dengan menyajikan dan membahas suatu konsep fakta atau permasalahan dengan mengembangkan ide yang ingin diwujudkan oleh seseorang, yaitu berupa papan atau bidang datar lainnya dengan berbagai bentuk yang didalamnya berisi guntingan-guntingan gambar yang diperoleh dari media cetak (Majalah dan Koran), Internet, maupun kumpulan gambar-gambar karya desainer sesuai warna dan jenis benda (Kurniarti, 2013). Media Moodboard memiliki kelebihan yaitu: Bersifat sederhana namun dapat menuangkan ide dari beberapa sumber, Melalui lambang-lambang visual, Moodboard secara umum dapat memberikan pemahaman mengenai desain yang akan dibuat, Proses pembuatannya juga terbilang mudah, yakni bisa dilakukan dengan menempel gambar dari berbagai sumber pada papan atau kertas, Tidak sulit untuk menemukan alat -- alat yang akan digunakan (Bestari dan Ishartiwi, 2016). Media ini diterapkan pada jenjang SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah formal yang memegang peranan yang sangat penting dalam memenuhi komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas, dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan jenis peminatan profesi, tuntutan industri dan dunia usaha. Pelaksanaan pembelajaran di SMK merupakan hal penting yang perlu diperhatikan lebih detail terkait penyampaian pembelajaran yaitu metode pengajaran guru, kurikulum yang digunakan, ruang kelas, sarana, prasarana, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk menilai secara spesifik pelaksanaan pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan hasil uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion design di kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar. Diharapkan dari penelitian yang kami lakukan ini akan mengetahui pemahaman siswa dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion Design apabila menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning.
METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian PreEksperimental Design dengan menggunakan desain OneShot Case Study. Jenis penelitian One-Shot Case Study adalah suatu kelompok yang diberi treatment/ perlakuan dan selanjutnya diobservasi proses dan hasilnya (Arikunto, 2006:85). Jenis penelitian ini mendeskripsikan tentang uji coba model pembelajaran problem based learning pada elemen Dasar Fashion Design di kelas X Busana 3. Penelitian juga melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen (perlakuan) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam membuat moodboard pada elemen Dasar Fashion Design di kelas X Busana 3 SMKN 3 Blitar.