Dalam hatiku berkata "Maaf dan terimakasih pak sudah mengantrkanku jauh-jauh dari pelosok desa samai ke terminal kota, semoga diberi kesempatab untuk membalas kebaikanmu pak"
Bapak dan ibuku sangat luar biasa, walaupun berasal dari keluarga yang memiliki kelas ekonomi kebawah, tetapi untuk masaah menuntut ilmu beliau akan mengupayakan segala cara supaya anak anaknya dapat menuntut ilmu setinggi tingginya. Hidup tidaklah mudah, terlalu banyak aral dan rintangan yang harus kita hadapi.
Tibalah aku dan rombongan di kota impianku MALANG, kota pendidikan dimana ditengah tengah kota berdiri megah sebuah kampus Islam. Sebentar agi mimpiku mulai terealisasikan. Hari hariku kulewati dengan penuh senyuman. Sepatu baru, ransel baru dn buku yang selalu menemani kemanapun kaki melangkah. Aku merasakan keajaiban dihidupku, dan ini berkat udaha dan doa dari kedua orang tuaku, doa seorang ibu yang mengetuk langit. Tuhan memberiku semua yang aku butuhkan, aku mendapat IP yang bagus, mendapat beasiswa serta diberi lingkungan yang baik sehingga aku bisa semakin produktif. Semuanya karena cinta, keyakinan, usaha dan doa. Jangan berhenti sampai disini, dan jangan talut membangun mimpi.
Ponorogo, 17 mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H