Mohon tunggu...
rossy nabila
rossy nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Sangat tertarik pada kegiatan sosial terutama pengajaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandawara dan Pesta Pora Pembersihan Pantai Teluk

6 Juni 2023   22:13 Diperbarui: 6 Juni 2023   22:26 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandawara Grup dari kiri ke kanan: Rafly, Agung, Gilang, Ikhsan, dan Rifqi saat terjun ke sungai kotor dalam postingan Instagram @pandawaragroup

Jika membahas tentang sampah, tidak akan ada habisnya bukan? Banyak teori, buku, dan pedoman cara mengolah sampah dengan baik dan benar. Tetapi, teori akan jadi omong kosong jika tidak dibarengi dengan aksi.

Pandawara Grup, lima pemuda inspiratif dari Bandung dengan sigap terjun langsung membersihkan sungai-sungai tercemar. Mereka memanfaatkan media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk melantangkan peringatan mengenai litter awareness. 

Usut punya usut, aksi mereka bermula dari keresahan pribadi karena daerah mereka tinggal sangat rawan banjir setiap musim penghujan tiba. Sadar bahwa keresahan membutuhkan penyelesaian dan bukan hanya keluhan, mereka mulai mencoba membersihkan sampah-sampah di sungai sekitar rumah. Pada enam bulan pertama, mereka tidak terpikirkan untuk mendokumentasikan aksinya dan mengupload video tersebut ke sosial media. Namun, pada akhirnya mereka sadar bahwa sosial media bisa dimanfaatkan untuk memvokalkan ajakan peduli lingkungan. 

Setelah video-video aksi produktif mereka mendapat banyak perhatian publik, pelan tapi pasti Pandawara melebarkan sayapnya dengan membuka donasi demi keperluan peralatan kebersihan dan di beberapa waktu mereka juga membuka pendaftaran volunteer sehingga dapat membersihkan sampah dengan kuantitas lebih besar dalam sekali aksi.

Beberapa waktu lalu, video yang diunggah Pandawara Grup pada tanggal 21 Mei 2023 kembali viral di TikTok dengan total 31,7 juta views dan 3 juta likes. Video tersebut menampakkan lautan sampah di pantai terkotor yang ada di Indonesia yaitu Pantai Teluk, Banten, yang seakan menampar para masyarakat yang hobi membuang sampah sembarangan. Jelas kuantitas sampah raksasa tersebut di luar kemampuan Pandawara, sehingga Pandawara mengajak masyarakat dan pemerintah untuk bersama membersihkan Pantai pada tanggal 22 Mei 2023. 

Disebutkan dalam video mereka bahwa dalam kondisi tersebut bukan saatnya saling menyalahkan antara masyarakat dan pemerintah. Namun sebaliknya, kekuatan kolaborasi lah yang dapat menjadi solusi. Terbukti pada esoknya, seluruh kalangan mulai siswa SD sampai SMA, mahasiswa, guru, pemerintah mulai dari ketua RT sampai Bupati Banten, petugas dinas perhubungan, polisi, hingga TNI Angkatan Laut turut serta dalam pembersihan gunung sampah di Pantai Teluk. 

Aksi Pandawara Grup kali ini kembali berhasil menarik perhatian saya karena saya seperti mengalami flashback saat saya dan rekan-rekan saya membersihkan Sungai Kedung Minten di Sendang, Tulungagung pada tanggal 23 Januari 2023 sebagai implementasi poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Momen paling memorable kala itu adalah banyak anak kecil yang menjadi pengunjung di tempat wisata itu ikut membantu kami membersihkan sungai. Tanpa diminta apalagi dipaksa, anak-anak di sana membersihkan sampah dengan bersemangat. 

Tentu hal itu di luar dugaan kami. Alhasil pekerjaan kami selesai lebih cepat berkat anak-anak Desa Sendang yang aktif dan penuh inisiatif. Sama halnya seperti Pandawara yang berhasil menginfluence masyarakat dengan contoh aksi nyata melalui video membersihkan sungai, contoh kecil yang kami lakukan saat itu dapat menginfluence anak-anak untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar. Sejenak saya berpikir, mau sebanyak apapun edukasi tentang pengolahan sampah, pengaruhnya akan lebih 'nampol' jika kita terjun langsung dan memberi contoh, bukan begitu?

Menurut saya, Pandawara Grup sangat pantas disebut influencer. Mereka berhasil menginfluence rakyat Banten untuk lebih aware dan care terhadap lingkungan sekitarnya. Lagipula mau sampai kapan tutup mata dan telinga terhadap permasalahan sampah? Sampah muncul karena kita, dan akan berdampak lagi pada kehidupan kita. Buka mata terhadap permasalahan sampah adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun