Yang Terhormat Bapak Aburizal Bakrie,
Salam Sejahtera untuk Bung Ical
Ini adalah surat terbuka saya yang kedua untuk ‘panjenengan’ setelah surat terbuka saya yang pertama (entah Anda membacanya atau tidak) http://rossirahardjo.wordpress.com/2011/02/22/surat-terbuka-untuk-aburizal-bakrie/
Bung Ical,
Sebagai seorang supporter sepakbola Indonesia. lagi-lagi saya mengadu dan curhat kepada Anda. Sanksi banned dari FIFA siap dijatuhkan kepada PSSI dan sepakbola Indonesia, dan tentu saja kegembiraan kami dalam menikmati suguhan hiburan yang bernama sepakbola.
Mengapa kepada Anda? Karena kami yakin, Anda-lah yang mampu meredam gejolak konflik sepakbola di negeri ini sehingga sepakbola Indonesia tidak dihukum oleh FIFA. Kami yakin seyakin-yakinnya bahwa Anda-lah ‘dewa penolong’ bagi kami yang ingin melihat sepakbola Indonesia diperhitungkan di kancah persepakbolaan Asia, bahkan dunia. Kami yakin bahwa kisruh dan konflik sepakbola di negeri ini akan reda jika Anda mau turun tangan.
Siapa yang tak kenal Anda? Aburizal Bakrie, konglomerat Indonesia yang mampu membeli apa saja yang Anda inginkan. Tapi kami mohon dengan sangat kepada Anda untuk tidak membeli kegembiraan kami. Kegembiraan kami ketika menyaksikan Boaz Solossa mencetak gol dengan tendangan kerasnya ke gawang Malaysia. Kesukacitaan kala Andik Vermansyah menggiring bola melewati David Beckham. Teriakan gemas ketika sundulan Bambang Pamungkas masih mampu ditepis oleh penjaga gawang Thailand. Rasa deg-degan saat gawang Kurnia Meiga diserbu oleh serangan pemain-pemain Vietnam.
Kami masih ingin ‘pahlawan-pahlawan’ kami bertarung membela merah putih di ajang internasional. Lihatlah pengorbanan Diego Michiels, Ruben Wuarbanaran, Victor Igbonefo, Greg Nwokolo, Kim Jeffrey Kurniawan, Stefano Lilipaly, dan Jhon van Beukering. Mereka rela menanggalkan kewarganegaraannya demi membela Indonesia… Indonesia, tanah air Anda, Saya, dan kita semua. Tegakah Anda membalas pengorbanan mereka dengan ganjaran tak bisa bermain untuk Indonesia?
Bung Ical yang terhormat,
Kami semua tahu bahwa Anda akan mencalonkan diri sebagai presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum tahun 2014 mendatang. Aroma tersebut sudah Anda sebarkan ke segala penjuru tanah air. Kami berdoa semoga keinginan Anda terwujud. Tapi Bung Ical, dengan segala kerendahan hati, kami mohon jangan pergunakan sepakbola sebagai kendaraan menuju istana kepresidenan. Bertarunglah secara sportif dan gentleman, niscaya kami akan mendukung Anda.
Jangan tipu kami, karena kami tahu bahwa orang-orang yang selama ini bertujuan merebut kembali PSSI dari pengurus yang sah adalah orang-orang pendukung Anda. Masih terasa dan terdengar isak tangis saudara-saudara kami di Porong, Sidoarjo akibat luapan lumpur dari pengeboran PT Minarak Lapindo Jaya, milik keluarga Anda. Jangan biarkan kesedihan saudara-saudara di Sidoarjo Anda tularkan kepada seluruh penggemar sepakbola Indonesia.
Kami yakin, dukungan kepada Anda untuk menjadi RI 1 akan mengalir dari kami jika Anda berkenan memerintahkan kepada orang-orang Anda[i] untuk mengalah (mengalah bukan berarti kalah), memberikan kesempatan kepada pengurus PSSI yang baru untuk bekerja semaksimal mungkin sesuai periode yang disepakati, toh orang-orang Anda (Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, dkk) sudah berkuasa selama 8 tahun sebelumnya.
Sebagai rakyat kecil, meski kami tak mesti datang ke stadion untuk mendukung tim kebanggan kami, sepakbola menjadi satu-satunya hiburan yang murah meriah bagi kami. Kami mampu melepaskan penat setelah seharian bekerja dengan menonton pemain-pemain idola kami beraksi di layar televisi.
Sekali lagi Bung Ical,
Biarkanlah kami tetap memiliki rasa simpati untuk Anda dan selalu mendoakan kebaikan untuk Anda hingga semua cita-cita Anda terwujud. Biarkanlah kami tetap ikhlas berdoa untuk Anda. Tolong perintahkan orang-orang Anda untuk berhenti ‘mengganggu’ kinerja pengurus PSSI tetapi tetap mengawasinya jika terjadi penyelewengan. Biarkan PSSI saat ini dikelola oleh orang-orang yang dipilih untuk bekerja. Kami yakin jika mereka tulus, ikhlas, tanpa pamrih yang ingin memajukan sepakbola Indonesia dan memberikan hiburan kepada kami.
Terima kasih Bung Ical, semoga Anda senantiasa selalu dalam lindungan dan bimbingan Allah SWT….!!!
[i] http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/01/17/menyingkap-tabir-kpsi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H