Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kejujuran Sebagai Implementasi Pendidikan Holistis

27 Oktober 2016   12:30 Diperbarui: 27 Oktober 2016   12:33 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berani Jujur Hebat! Slogan yang diusung KPK ini menjadi penting untuk semua kalangan karena sikap jujur saat ini semakin langka. Kejujuran menjadi bagian dari program pendidikan karakter yang dicanagkan pemerintah.  

Pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari spiritualitas. Salah satu universitas swasta di Indonesia yang mengedepankan pendidikan karakter adalah Universitas Pelita Harapan. Ini tercermin dalam visi dan misi yang diusung UPH  ”Pengetahuan sejati, Iman kepada Tuhan dan Karakter Mulia.”

Sebagai institusi pendidikan Kristen, UPH menjalankan pendidikan holistis, sebuah pengajaran yang dimulai dari implementasi dosen-dosen UPH untuk memberikan contoh bagi murid-muridnya, melalui pelajaran teori, praktek serta kegiatan sehari-hari, di kelas maupun di luar kelas. Bukan hanya teori, tetapi praktek nyata menjadi tantangan dalam keberhasilan proses pembelajaran ini.

Bicara soal praktek nyata dalam pendidikan karakter di UPH, menarik untuk menyimak pengalaman  yang diceritakan salah seorang tamu UPH, Binsar Antoni Hutabarat, saat berkunjung ke UPH, 28 September 2016. Waktu itu dia lupa meletakkan telepon selularnya, dan tertinggal di area kampus. Awalnya ia sempat berfikir telepon selularnya tidak adakn kembali, karena seperti yang terjadi pada umumnya kepada barang yang tertinggal ditempat umum. Namun persepsi itu sirna, ketika dia mencoba menghubungi nomor selularnya dan menerima jawaban dari sebrang yang mengaku menemukan telepon selular dan bersedia menyerahkan kepada pemiliknya. 

Ini ungkapan yang disampaikan Pa Binsar di akun sosmednya,

“Saya bersyukur mendapatkan kembali HP saya. Ini membuktikan bahwa pembentukan karakter yang dibangga-banggakan UPH bukan omomg kosong belaka. Terima kasih UPH, terus berjuang membangun bangsa.”  

Tentunya sikap kejujuran mahasiswa UPH ini patut diapresiasi.  Tantangan bagi UPH untuk konsisten menjalankan  pendidikan holistis yang mengedepankan aspek spiritual, moral karakter, dengan tetap memperhatikan pilar pengusasaan ilmu dan teknologi, keterampilan dan kecerdasan majemuk. Semoga  lebih banyak lagi institusi pendidikan yang mengusung pendidikan holistis transformatif di negara ini. Sehingga dapat melahirkan generasi yang memiliki motivasi tinggi, antusias, dan berakar pada nila-nilai moral, untuk memberikan dampak bagi pembangunan paripurna di negeri tercinta.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun