Sebagai salah satu pertanggungjawaban terhadap dana hibah penelitian yang disalurkan Kemenristekdikti pada tahun anggaran 2016, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pelita Haharapan(LPPM-UPH) menggelar seminar hasil penelitian dari para dosen. Pada acara ini juga hadir para peneliti dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Swiss German University (SGU), yang turut mempresentasikan hasil penelitiannya. Ada15 hasil penelitian dan berbagai luaran yang dipresentasikan para dosen, antara lain daftar publikasi ilmiah, maket, sample product, dan juga poster. Acara ‘SeminarHasil Penelitian Hibah Desentralisasi Kemenristekdikti Tahun Anggaran 2016’ berlangsungdi ruang serba guna MYC, kampus UPH, pada tanggal 7 Februari 2017.
Diseminasi ini menghadirkan para reviewer dari peneliti UPH dan SGU, diantaranya Dr. Adolf JN Parhusip (Teknolgi Pangan UPH),Prof. dr. Wahyuni L. Atmodjo, Ph.D (FK UPH), Prof. Dr. Ing. Harianto Hardjasaputra (Teknik Sipil UPH), Dr. Maulana (SGU), Dr. Hananto (FLA UPH), dan Dr. Eng. Ir.Pujianto Yugopuspito, M.Sc. (SISTech UPH).
Salah satu hasil penelitian yang diseminarkan pada acara ini berjudul 'Model Pembangunan Kampung Berkelanjutan dengan Metode Participatory Design. Studi Kasus: Kampung Mauk, Tangerang',yang merupakan hasil riset dari para dosen Interior Design School of Design UPH: Martin LKatoppo, Dr. Ir. Felia Srinaga, MAUD., dan Dr. July Hidayat.
Penelitian ini mengadopsi dua pendekatan dalam pembangunan sebuah desa, yaitu pendekatan keberlanjutan dan pendekatan partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan. Penelitian ini merupakan peneletian berkelanjutan dalam tiga tahap selama dua tahun sejak tahun 2015 di Desa Margamulya, sebuah desa tradisional yang belum memiliki pengembangan terencana.Meskipun di sisi lain desa ini sebelumnya sudah tersentuh oleh LSM Habitat for Humanity for Indonesia, dalam penyediaan perumahan layak huni, namun belum dapat mendukung pengembangan kehidupan sosial, ekonomi dan budaya penduduknya.
Tahun pertama (2015) penelitan mentargetkan dua output yaitu desain skematik berkelanjutan dan pengembangan model partisipatif yang dapat mengakomodasi kegiatan masyarakat sehari-hari di bidangsosial, ekonomi dan budaya. Hasilnya berupa model pengembangan fisik lingkungan, dan contoh-contoh rumah tumbuh vertikal dan rumah tumbuh horizontal.
Luaran hasil penelitian tahun pertama ini sudah dipublikasikan dalam International Journal Sustainable Future for Human Security J-SustaiN Vol. 4 No. 2 (2016) 36-43 http://www.j-sustain.com dengan paperberjudul ‘Why Sustainable DesignShould Be in Accordance with a Participatory Design Approach – The 1st phase of Sustainable Kampong Model: Margamulya Village, Mauk, Tangerang’.
Tahun kedua (2016) dilanjutkan dengan serangkaian uji coba program. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode Participatory Design (PD) dengan payung penelitian Participatory Action Research (PAR) dan pendekatan penelitian Community Based Participatory Research(CBPR) yang dikombinasikan dengan alat kerja DT-HCD (Design Thingking-HumanCentered Design). Hasilnya berupa pengembangan bidang ekonomi, sosial, dan budaya, dengan usulan desain bagunan serba guna dan kawasan wisata, yang dinamai olehpenduduk setempat Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Tosia.
Hasil penelitian tahun kedua, yaitu ‘Community Participation to Combat Poverty& Care for their Common Homes (Case Study: Kampung Mauk Tangerang-Indonesia)’, dipresentasikan pada The 53th International Making Cities Livable Conference, pada 13-17 Juni 2016 , di Roma, Italia.
Reviewer Prof. Dr. Ing. Harianto Hardjasaputra mengapresiasi hasil penelitian ini dan menyarankan agar penelitian ini dapat diwujudkan menjadi pengabdian kepada masyarakat yang dapat mengangkat kehidupan ekonomi masayrakat setempat. Usulan ini disambut optimis oleh peneliti.
“kami akan meneruskan hasil penelitian ini untuk mendapatkan hibah program pengabdian masyarakat supaya rencana penelitian dua tahun ini dapat terwujudnyata,” ungkap Dr. Felia sebagai ketua tim peneliti.
Lebih lanjut Dr. Felia menjelaskan perbedaan dari penelitian ini adalah memang untuk kampung yang sustainable. Sehingga mereka dapat meneruskan perbaikan kampung mereka nantinya. Disamping itu, dengan metode partisipatori, maka penduduk desa tersebut didorong untuk tahu apa yang menjadi potensi bagi pengembangan selanjutnya, apa saja kebutuhan mereka dan turut berurunrembuk dalam mewujudkan solusi terbaik yang perlu mereka lakukan dalam rangka meningkatkan kondisi fisik, sosial, budaya dan ekonomi masyarakatnya.