Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Elektro UPH Galang Fasilitas Penerangan untuk Komunitas Pemulung di Bekasi

2 Juli 2018   09:24 Diperbarui: 2 Juli 2018   13:01 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang anda pikirkan ketika melewati daerah kumuh, tepatnya di lokasi  pembuangan sampah, dan melihat sekelompok orang yang tinggal dan beraktivitas di sana? Mereka tinggal sehari-hari bekerja memulung sampah yang  dapat didaur ulang  dan dijual ke penampung. Mungkin kita tidak menyadari peran mereka penting dalam proses bisnis daur ulang. Meskipun hidup di antara sampah, keluarga-keluarga ini sebenarnya pahlawan untuk lingkungan dan berjasa mengurangi jumlah sampah akhir. 

Umumnya lokasi tempat tinggal mereka sangat minim fasilitas, salah satunya tidak ada penerangan. Sementara penerangan ini sangat penting tidak hanya untuk menunjang aktivitas di malam hari tetapi juga untuk keamanan di lingkungan setempat.

Berangkat dari refleksi situasi tersebut, Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (TE UPH) memutuskan untuk menggalang kegiatan sosial bagi komunitas yang tinggal di lokasi tempat pembuangan sampah akhir yang berlokasi di Bekasi.

Untuk memperingati Hari Cahaya Internasional, The International Day of Light 2018 (IDL2018), Program Studi Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (TE UPH) melakukan kegiatan kemanusiaan dengan membuat dan memasang tiang-tiang lampu kecil sederhana yang disebut sebagai 'Penerangan Jalan Kampung' dengan menggunakan bahan-bahan yang terjangkau, dengan biaya yang lebih murah dari tiang lampu jalan biasa. 

Sistem ini dirancang oleh Henri Uranus, dosen TE UPH, menggunakan bahan yang terjangkau, dan dipasang oleh sekelompok siswa yang dipimpin oleh Josavan Ezekhiel Taniara, mahasiswa TE UPH tahun ke-2. 

Kegiatan IDL 2018 yang diselenggarakan UPH ini didukung oleh IEEE Indonesia Section, OSA Indonesia Section, dan Himpunan Optika Indonesia. Kegiatan ini juga didukung secara finansial oleh UPH melalui anggaran kegiatan kemahasiswaan dan juga melalui penggalangan dana yang dilakukan para mahasiswa.

Menurut Henri Uranus, Ketua Prodi TE UPH, kegiatan ini merupakan bagian dari acara besar tahunan mahasiswa TE UPH yaitu Electro Mega Project (EMP). EMP 2018 ini diketuai oleh Budi Khusnandar, mahasiswa TE UPH 2017 dengan mengambil tema acara "Lucis pro Nobis", bahasa Latin untuk "Cahaya bagi Kita" untuk merayakan IDL2018. 

Setelah beberapa kali merancang ulang sirkuit, revisi, dan pengujian di kampus UPH, 4 tiang lampu surya sederhana akhirnya didirikan di Lapak Sampah Bintara, Bekasi, pada 9 Juni 2019 di beberapa tempat yang biasanya sangat gelap pada malam hari. Pada sistem lampu surya ini, sebuah panel surya kecil akan mengumpulkan  energi pada siang hari, mengisi bank baterai Li yang berkapasitas 10.000  mAh, kemudian sistem yang sudah berisi energi ini akan otomatis  menyalakan lampu LED 3W pada malam hari. Sistem ini mampu menyala selama  lebih dari 12 jam sehari dan tentunya sudah dilengkapi dengan  perlindungan overcharge dan overdischarge.

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi 200 keluarga yang ada di lokasi tersebut, untuk membantu mereka ketika beraktivitas di malam hari. Proyek ini menjadi proyek percontohan untuk implementasi lebih lanjut di tempat lain di masa depan.

Pelaksanaan kegiatan kemanusiaan ini dibantu oleh LDD atau Lembaga Daya  Dharma, lembaga amal Keuskupan Agung Jakarta, yang memang menjalankan  beberapa kegiatan kemanusiaan di sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun