Pembangunan instalasi dalam waktu 1 bulan sesuai waktu yang ditetapkan dosen. Di mulai dengan memilih dan mematangkan konsep, lalu membuat maket 1:20, proses pemotongan bambu menggunakan mesin pemotong dan juga gergaji di bengkel UPH dan membersihkannya untuk membuat "stomata".Â
Lalu, memulai membuat struktur instalasi. Setelah itu, tahap pembuatan lantai dan terakhir, memasangkan bundar-bundar "stomata". Selain membuat instalasi, mahasiswa pun dituntut untuk membuat poster, concept board, gambar teknik dan juga sebuah video mengenai instalasi tersebut.
Menurut Grace, mahasiswa Interior Desain angkatan 2017, yang membuat instalasi ini bersama 12 mahasiswa lainnya dalam satu kelompok, pembuatan instalasi ini membutuhkan keterampilan khusus dalam penggunaan material bambu.Â
Terutama dalam pembuatan struktur, karena tidak mudah untuk melengkungkan dan menyambungkan bambu utuh. Salah satu bagian yang memakan paling banyak waktu adalah memotong bambu menjadi setebal 2cm untuk membuat "stomata"nya karena instalasi ini membutuhkan banyak sekali stomata untuk menutupi keseluruhan struktur instalasi.Â
Pemilihan material bambu juga didasarkan alasan karena memiliki potensi bambu sgt besar, harganya yang terjangkau, sifatnya yang dapat dibentuk, dan kekuatannya. Jadi dalam proyek ini mahasiswa ditantang untuk mengaplikasikan materi bambu pada sebuah instalasi. Dari sini mahasiswa tidak hanya belajar untuk mendesain menggunakan bambu, tetapi juga belajar dan memahami kelebihan kekurangannya.
Selain mendapat pelajaran dari aspek akademis, mahasiswa juga belajar untuk berinteraksi dan bekerjasama, belajar banyak hal tentang rekan-rekan tim, kekurangan dan kelebihan masing-masing, juga bagaimana cara berkomunikasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H