Kurangnya tenaga profesional di bidang bisnis pariwisata di Indonesia menjadi tantangan terbesar dalam memanfaatkan peluang bisnis industri pariwisata. Padahal menurut sumber BPS/Kementerian Pariwisata, tahun 2010 kontribusi terhadap Tenaga Kerja sebesar 4 juta orang tahun 2010 menjadi 12,1 juta orang atau 10,6% dari total tenaga kerja nasional pada tahun 2015. Tidak dapat dipungkiri, pariwisata menjadi sektor yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia, salahsatunya dalam penciptaan lapangan kerja.
Menjawab kebutuhan tersebut, Sekolah Perhotelan dan Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) membuka program Magister Pariwisata yang akan dimulai pada Agustus 2017. Program ini terbuka untuk lulusan sekolah tinggi pariwisata dan juga sarjana dari berbagai bidang, namun untuk lulusan di luar bidang pariwisata harus mengikuti matrikulasi. Perkuliahan dilakukan di kampus STPPH Karawaci, Tangerang, setiap Jumat dan Sabtu, sehingga dapat diikuti oleh profesional sambil tetap bekerja.
“Melalui dibukanya program Magister Pariwisata ini, kami ingin berkontribusi menghasilkan insan pariwisata bagi Indonesia, yang menguasai ilmu di bidangnya, beriman dan memiliki karakter yang memuliakan Tuhan. Upaya ini tentunya didukung pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan pariwisata sejak 1995, tim pengajar yang kompeten dan berpengalaman, serta networking dengan industri,” jelas Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par,M.M.- Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan.
Menurut Diena, keunggulan program Magister Pariwisata STPPH terutama berkonsentrasi pada penddidikan yang memampukan peserta didik untuk siap membuka bisnis di bidang pariwisata.
“Hal ini mengingat bisnis ini masih terbuka luas. Terutama pada empat bidang yaitu bisnis hospitality, travel, destinasi dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition),” tambahnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, beberapa hal yang menjadi tantangan dalam bisnis pariwisata adalah, kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing tidak hanya dengan sesama lulusan dari pendidikan pariwisata di Indonesia, tetapi juga dengan lulusan di bidang pariwisata dari ASEAN yang semakin terbuka lebar. Tantangan kedua dalam hal penyediaan infrastruktur yang dapat mengangkat destinasi pariwisata indonesia ke dunia internasional. Dan tantangan ketiga, bagaimana mengangkat pariwisata indonesia menjadi pariwisata yang berkelanjutan, yaitu pariwisata yang bertanggung jawab dan memperhatikan kelanjutan hingga generasi ke depan.
Hal tersebut sudah diantisipasi STPPH dengan program studi yang memenuhi kebutuhan pendidikan kepariwisataan yang berwawasan luas, dengan keterampilan di bidang pengembangan dan perencanaan pariwisata, teknik penelitian, studi budaya regional dan lintas budaya serta pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Bahkan, mahasiswa STPPH diperlengkapi dengan berbagai soft skill dan pengetahuan khusus di bidang bisnis pariwisata dengan pelatihan berbasis industri dan studi lapangan.
Melalui program Magister Pariwisata STPPH, Diena optimis mampu meningkatkan kualitas profesional di bidang bisnis pariwisata indonesia serta mampu mengambil peluang bisnis industri pariwisata yang bertumbuh pesat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H