Mohon tunggu...
rossa verdiana
rossa verdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya tertarik dengan literatur dan sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Insta-Poet di Indonesia Yang Mungkin Belum Kalian Tahu

18 Desember 2024   12:49 Diperbarui: 18 Desember 2024   12:47 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belakangan ini, konten menulis di sosial media seperti insta-poetry ini banyak digemari oleh anak-anak muda. Insta-poetry merupakan jenis tren terbaru dimana kita bisa membaca puisi pendek di platform sosial media Instagram. Di Indonesia sendiri, gen Z (kelahiran 1997-2012)  yang memang sudah lahir dan tumbuh bersama dengan teknologi digital, menjadi generasi yang sangat aktif di sosial media, terutama Instagram, dan sangat ramai pula memenuhi dunia literasi di platform tersebut. Entah itu sebagai penulis yang membuat dan membagikan karya tulis mereka, maupun mereka yang hanya menikmati hasil karya tulis. Disini kita akan mengeksplor lebih jauh mengenai bagaimana gen Z, khususnya di Indonesia berpartisipasi dalam perkembangan insta-poetry yang menjadi jembatan bagi mereka yang tidak terlau familiar dengan puisi tradisional. 

Instagram menawarkan berbagai fitur yang bisa membantu para penulis konten literatur, baik quotes atau pun puisi pendek, untuk membuat konten yang lebih menarik dari sekedar hanya teks seperti karya literatur yang kita tahu selama ini. Fitur seperti post yang berupa gambar bisa digunakan mengunggah tulisan dengan desain yang sesuai dengan vibe teks yang disampaikan. Belum lagi sekarang post di Instagram bisa ditambahkan musik atau lagu, jadi penulis bisa lebih leluasa menggunakan musik latar belakang saat audiens membaca tulisan mereka. Reels yang berbasis video juga sering kali dimanfaatkan untuk membuat karya literatur. Penulis biasanya membuat atau mengambil video yang kemudian ditambahkan kata-kata di dalamnya untuk mewakilkan atau menggambarkan bagaimana isi dari teks yang mereka buat. 

Untuk kalian yang sudah sering membaca puisi di Instagram, mungkin tidak asing dengan nama akun @rupikaur_ di Instagram. Penulis puisi dengan 4,4 juta followers ini telah sukses mencuri perhatian banyak audiens secara global dengan tulisannya yang bertemakan cinta, patah hati, feminitas, migrasi, dan juga self-healing. Dengan popularitasnya yang begitu melejit hingga bisa menerbitkan bukunya sendiri, Rupi Kaur telah menjadi inspirasi baru bagi penulis puisi yang ingin terkenal juga di Instagram. Namun, di sini kita tidak akan terlalu membahas mengenai Rupi Kaur, melainkan Insta-poet dari negara kita sendiri. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa nama insta-poet yang mendapatkan atensi publik, seperti halnya Helena Natasha dan Astrid Suu.

 Helena Natasha

Helena Natasha memulai perjalanan karirnya sebagai Insta-poet dengan sering memposting puisi berbahasa Inggris di akun Instagramnya, @helenatasha. Dia sering membuat puisi dengan tema percintaan, harapan, juga mimpi. Mimpi besarnya ini pula yang kemudian membawa karyanya tidak hanya diam di dalam akun Instagramnya saja, tapi juga di rak-rak toko buku. Kumpulan buku-buku puisinya, seperti “Love, Spelled in Poetry”, “Dreams, Spelled in Poetry.”, “Chances, Spelled in Poetry”. Dengan popularitasnya sebagai penulis puisi di Instagram, postingannya selalu dibanjiri komentar dari penggemarnya. Sebagai contoh, beberapa pembaca yang mengomentari salah satu tulisannya. 

@eriasristellaaa “sounds like nostalgia Whenever I see and read your books, it feels like he's still with me😢” terdengar nostalgia, kapan pun aku melihat dan membaca bukumu, aku merasa dia masih berada di sisiku😢.

 @fleurrain: “Your writing is just magical to me❤️ my life summarised in one post! Really miss your writing❤️” Tulisanmu sangat luar biasa bagiku❤️ serasa hidupku diringkas dalam satu post! Aku sangat merindukan tulisanmu❤️

@eriasristellaaa: “as always I can take my eyes everytime you comeback here cuz you're the very aesthetic author ever I knew who's full of effort to make everything feels eye catching and you're poetry books also my first thing that called falling in love in the first sight. at the end, we're need your new babies aka new poetry book 👉👈” Seperti biasa, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku tiap kamu kembali karena menurutku kamu adalah seorang penulis yang sangat estetik yang selama ini ku tau, yang penuh usaha membuat semuanya terasa indah dan buku-buku puisimu juga yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Terakhir, kita membutuhkan buku puisi barumu👉👈  

Astrid Suu

Astrid Suu, dengan nama akun yang sesuai namanya pula @astridsuu, membuat banyak postingan karya puisinya berbahasa Inggris, seperti Helena Tasha. Ia sering membagikan puisinya yang membahas tentang pengalamannya pribadi sebagai seorang keturunan Chinese-Indonesia di Indonesia yang dianggap minoritas di masrayakat dan isu-isu sosial lainnya yang ia rasakan. Meskipun jumla pengikutnya terlihat kecil yaitu 3.462 pengikut di Instagram, setiap postnya selalu ramai dengan komentar. Mengingat topik mengenai minoritas ini agak relate untuk banyak orang. Sebagai contoh, para pengikutnya berkomentar di banyak postingannya dengan komentar positif seperti di bawah ini.

@annliangwrites: “thank you for writing this it’s so true 💖💖💖” Terima kasih telah menuliskan ini, sangat sesuai💖💖💖

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun