Betul, saya memang terpengaruh fenomena Blackberry ketika memutuskan membeli Nokia E63. Bukankah Nokia E63 dan E71 (serta E72) memang dibuat untuk bersaing dengan Blackberry? Saya tertarik dengan keypad QWERTY-nya, serta dukungan Symbian OS yang tentunya lebih advanced daripada software K770i, HP yang digantikannya. Mengapa tidak Blackberry sekalian? Blackberry, menurut saya secara hardware masih tertinggal dengan smartphone yang lain. Keunggulan Blackberry hingga kini adalah layanan Blackberry -- internet, push email, dan BBM. Yang lainnya saya pikir tidak berbeda dengan smartphone lain. Pertimbangan saya tidak membeli Blackberry sekalian adalah saya tidak sangat membutuhkan layanan Blackberry yang utamanya adalah push email (yang pada zamannya belum ada handset yang punya layanan seperti Blackberry -- bahkan hingga kini). Saya berpikiran bahwa Nokia E63 pun bisa digunakan untuk menikmati layanan semacam Blackberry. Push email menggunakan Nokia Messaging. Tidak kalah dengan push email Blackberry, Nokia Messaging juga dapat digunakan untuk menampung 10 alamat email sekaligus dan mendukung G! Mail, Yahoo! Mail, Windows Live, serta Ovi! Mail. Saya sendiri sebenarnya lebih suka ber-email dengan fasilitas perpesanan yang standar. Nokia Messaging adalah aplikasi yang terpisah. Menu perpesanan standar Nokia tsebenarnya telah mendukung email dan bisa digunakan untuk push email. Baik Nokia Messaging maupun email standar Nokia agar dapat menikmati push email syaratnya adalah online setiap saat. Dan itu berarti menguras pulsa. Nah, dalam hal ini Blackberry menurut saya lebih unggul. Pada dasarnya, Blackberry adalah handset yang online setiap saat (ada biaya langganan Blackberry kan?) sehingga dia bisa push email; setiap email yang masuk akan dikirim (pushed) ke handset Blackberry -- macam SMS saja. Telkomsel kabarnya memiliki layanan langganan Nokia Messaging, tetapi saya belum pernah memakainya. Toh saya lebih banyak membuka email melalui desktop dan untuk internetan cukup dengan membeli Telkomsel Flash. Nokia Messaging (selanjutnya disebut NM saja) menurut saya masih belum sempurna. Email masuk yang sudah dibaca di NM akan tetap terdeteksi belum dibaca (unread) jika kita melihatnya menggunakan komputer desktop. NM juga belum bisa membaca folder-folder yang dibuat, misalnya kita membuat folder khusus untuk menampung email yang berkaitan dengan Multiply, maka di NM folder Multiply itu tidak terbaca. NM hanya membaca Kotak Masuk (Inbox) utama. Ini masih kalah jika dibandingkan dengan aplikasi G! Mail buatan Google yang bisa membaca semua folder yang ada di akun G! Mail kita. Dalam berkirim email saya lebih suka menggunakan fasilitas perpesanan standar Nokia. Settingya pun sudah otomatis, tinggal mengisi nama username dan password -- saya mencoba untuk G! Mail. Mengirim email dengan attachment juga mudah -- saya pernah gagal mengirim email dengan attachment menggunakan NM. Dalam hal instant messaging (chatting) saya pikir Nokia E63 hanya kalah oleh Blackberry Messenger (BBM) milik Blackberry. Nokia belum memiliki layanan semacam BBM. Untuk chatting saya menggunakan Nimbuzz. Nimbuzz mendukung banyak akun, mulai dari Yahoo! Messenger, G! Talk, Facebook (jangan salah sangka kalau saya tampak online terus di FB, mungkin saya sedang online pakai Nimbuzz ^^), Windows Live, Skype, AIM Messenger, MySpace, dll (sayangnya Multiply Chat belum ada, hehe). Nimbuzz juga bisa VoIP (Voice over Internet Protocol), pakai G! Talk, YM, maupun Skype dll. Selain itu Nimbuzz juga berfungsi sebagai client Twitter. Satu hal lain yang saya suka dari Nimbuzz adalah bisa chatting dengan helpbot kalau sedang bosan, haha. Nokia sendiri sebenarnya sudah punya aplikasi untuk chatting, tapi saya tetap lebih suka Nimbuzz. Saya sempat iri dengan Blackberry, Windows Mobile, serta Sony Ericsson yang punya aplikasi Facebook. Namun akhirnya di Nokia juga ada aplikasi Facebook for E71/E72 yang berfungsi juga untuk E63. Hehe, akhirnyaa... Walaupun jarang dipakai juga sih, lebih suka menggunakan Snaptu.
Kalau Apple punya iTunes Store, Android punya Android Market, Windows punya Windows Marketplace, Blackberry punya Blacberry Apps World; maka Nokia punya Ovi Store. Fungsinya adalah untuk unduh mengunduh software, games, gambar, audio, dan video. Software yang tersedia masih terbatas, namun di luar sana banyak terdapat software untuk Symbian yang bisa diinstall. Nokia E63 menjadi cukup powerful untuk urusan online dengan adanya Wi-Fi serta aplikasi-aplikasi pendukung macam Opera Mini, Opera Mobile, Nimbuzz, Nokia Messaging, Ovi Store, Snaptu, Google Maps, Facebook, MySpace, You Tube, Ovi Contacts, Skype for Symbian, dll. Nokia E63 saya juga menjadi mushaf mobile dengan software uQuran yang menggunakan font yang sama dengan mushaf terbitan Timur Tengah (I love this! Semoga Alloh memberkahi para pembuat aplikasinya ^^). Kadang saya menyebut E63 saya sebagai Nokia E63 Onliner karena sepertinya lebih banyak dipakai online daripada telepon dan SMS, . Well, Blackberry memang keren. Handsetnya maupun layanannya. Secara handset, banyak ditiru oleh produsen handphone lain dalan layanan Blacberry-nya belum ada yang menyamai secara penuh. It is up to you kalau mau membeli Blackberry. Namun alangkah baiknya jika kamu mempertimbangkan dulu fungsi dari handset yang akan kamu beli. Jangan sampai menyesal membeli handset yang mahal namun ternyata fungsinya disamai oleh handset yang lebih murah. #1 [C+] belajar menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H