Mohon tunggu...
Rossa Ferania
Rossa Ferania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Tertarik dengan isu terkini yang terjadi di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bukan Sebatas Pemberi Obat, Nyatanya Peran Apoteker Sangatlah Besar

23 November 2024   22:36 Diperbarui: 23 November 2024   22:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seorang Apoteker (Sumber: https://awsimages.detik.net.id/)

'Pemberi obat' dan 'Penjaga apotek', hanya sebatas itulah pandangan umum sebagian besar orang terhadap seorang apoteker.

Nyatanya peran dari seorang apoteker lebih dari itu. Tidak banyak orang yang sadar bahkan tahu secara detail apa sebenarnya peran dari seorang apoteker baik di rumah sakit maupun di dunia kesehatan secara umum.

Di rumah sakit, ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab seorang apoteker. Hal tersebut dibedakan sesuai dengan deponya masing-masing. Beberapa depo yang ada di rumah sakit, yaitu Depo IGD, Depo Rawat Inap, Depo Rawat Jalan, dan Depo OK. Selain itu apoteker juga berperan dalam mengelola gudang farmasi yang ada di rumah sakit tersebut.

Secara umum tahapan peranan seorang apoteker di rumah sakit adalah sebagai berikut: Perencanaan, pengadaan, penerimaan, distribusi, pelayanan resep, hingga sampai ke pemusnahan obat yang sudah akan mencapai masa expirednya

Di masing-masing depo, semua obat-obatan telah disusun dengan rapi sesuai dengan bentuk sediaan dan berdasarkan alfabetis. Hal tersebut dilakukan sehingga dapat mempermudah pendistribusian obat.

Selanjutnya jika membahas mengenai peran apoteker terhadap pasien, tentu saja perannya juga sangatlah besar. Dimulai dari diserahkannya resep dokter yang telah diberikan oleh dokter melalui pasien tersebut kepada seorang apoteker, sampai di saat di mana seorang apoteker harus menyampaikan secara rinci mengenai obat yang diserahkan kepada pasien tersebut beserta dengan aturan pakainya.

Khususnya pada pasien yang menderita penyakit tuberkulosis (TB), seorang apoteker berperan dalam pengawasan yang ketat kepada masing-masing pasien tersebut. Bahkan terdapat satu rak khusus dengan label masing-masing nama pasien yang menderita penyakit tuberkulosis yang berisikan satu set kotak obat tuberkulosis berdasarkan progres masing-masing pasien. Seorang apoteker wajib memastikan pasien tuberkulosis tersebut telah meminum obatnya sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut demi mencegah terjadinya resistensi obat.

Semua proses tersebut dilakukan oleh seorang apoteker dengan penuh ketelitian agar semua obat yang akan diserahkan kepada pasien tepat sesuai dengan resep dokter yang ada. Seorang apoteker juga harus menjelaskan mengenai obat tersebut kepada pasien dengan sabar agar semua informasi terkait obat tersebut dapat sampai kepada pasien dengan tepat sehingga tidak akan terjadi kesalahan penggunaan obat yang tidak diinginkan. 

Dari sinilah perlu kita pahami bahwa seorang apoteker harus memiliki skill komunikasi yang baik. Hal tersebut karena komunikasi holistik yang terjadi antara pasien dan apoteker merupakan suatu hal yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun