"Josh, Ted," Violetta menyebut kedua nama itu dan menatap mereka tajam. "Aku ingin kalian berdua minta maaf pada Brian, sekarang juga!"
"Apa?!" Josh hendak protes.
"Kalau kau tidak minta maaf sekarang, Josh, maka nanti jangan berharap bisa menjadi temanku lagi," ancam Violetta.
Josh menggigit bibir. Dipandanginya Brian yang sedang menunduk tapi di bibirnya tersembunyi seulas senyum. Senyum kemenangan dari orang yang benar-benar licik! Pikir Josh merasa muak. Seandainya diancam dengan pisau pun ia tak bakalan mau minta maaf. Tapi ini diancam dengan kata-kata Violetta, wanita yang sudah lama diincarnya, yang dikaguminya selama ini, dan ia tidak mau lagi berteman dengannya hanya gara-gara seorang siswa baru? Ah! Dengan terpaksa Josh harus menjilat kata-kata makiannya kembali.
"Aku minta maaf!" ucap Josh, berat dan ketus.
"Begitukah caramu minta maaf?" Violetta meliriknya marah.
"Oke, aku minta maaf, Brian..., puas?" Josh mengulangi ucapannya dengan jengkel.
Violetta melirik Ted. "Giliranmu, Ted!" perintahnya.
Ted membungkam mulutnya, hatinya terasa berat. Tapi setelah melihat Josh memberi isyarat padanya untuk meminta maaf, barulah Ted membuka mulut. "Aku minta maaf," ucapnya pelan.
Violetta menarik nafas lega. "Nah, kalian semua sudah dengar kan?"
"Sudah...," jawab para siswa yang duduk di sekitar situ yang sedari tadi memperhatikan mereka.