Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Alumni SMAN 7 Padang Alumni FBBS UNP Guru Motivator Literasi 2021 Guru Penggerak 2023 Pld (Penggerak Literasi Daerah) 2024 Kota Padang Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Muslim Lansia, Tetap Wajib Puasa!

29 Maret 2024   22:56 Diperbarui: 29 Maret 2024   22:58 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacang Arab. Dokpri

Assalamualaikum warrahmatulahii wabarakatuh.. Al hamdullilah malam ramadan yang ke 20 ini saya diberikan kesempatan lagi buat nulis di kompasiana. Kali ini saya mau berbagi sedikit pemahaman tentang orangtua atau lansia (lanjut usia) muslim yang masih wajib puasa.

 

Dalam Islam semua wajib puasa di bulan ramadan tanpa terkecuali namun Allah SWT memberi kemudahan dengan tidak berpuasa jika kelelahan, lemah/tidak sanggup atau sedang dalam melakukan perjalanan. Meskipun begitu sang muslim harus mengganti puasa tersebut di lain waktu atau membayar fidyah sebanyak hari puasa yang ditinggalkan.

Beberapa dalil tentang kewajiban puasa ini untuk semua muslim terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 dan 184:

" "

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Perintah ini berlaku bagi seluruh umat Muslim, termasuk orang tua. Namun, Al-Quran juga memberikan keringanan bagi orang-orang yang tidak mampu berpuasa karena alasan-alasan tertentu, termasuk kesehatan yang lemah. Dalam ayat selanjutnya, Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah, ayat 184:

" "

Artinya: "Maka barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu, supaya kamu bersyukur."

Dari penjelasan ayat tersebut, jelas bahwa bagi orang tua yang tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan yang lemah atau perjalanan, mereka diizinkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari-hari lain setelah bulan Ramadhan. Allah menghendaki kemudahan bagi umat-Nya dan tidak menghendaki kesulitan.

Jadi Bapak Ibu Lansia Muslim boleh pilih, tinggalkan puasa/jangan berpuasa jika memang tidak sanggup atau kesehatan lemah kondisi tubuh sehingga akan berefek buruk terhadap diri.

 Maka pilihlah alternatif untuk puasa di lain hari jika badan sudah kuat dan stamina yang fit atau jika tidak maka membayar fidyah yang juga sudah diatur ketentuannya dalam Islam bagaimana cara membayar fidyah tersebut.

Bagaimanapun kita selalu meminta redho Allah untuk selalu diberi kesehatan dan kemampuan untuk puasa di bulan ramadan. Karena puasa bulan ramadan adalah puasa yang spesial. 

Begitu banyak rahmat dan ampunan yang diberikan Allah jika kita berpuasa di bulan ramadan yang begitu mulia, dan hanya sekali dalam setahun kita menjumpainya.

Teruntuk Bapak dan Ibu lansia muslim memang tidak ada alasan tidak puasa jika kondisi sehat paripurna. Penting bagi Bapak Ibu untuk puasa karena sangat memberikan manfaat yang luar biasa. Agar kita mendapat kesehatan tersebut maka perlu kesungguhan hati dan niat untuk melaksanakannya. 

Beberapa adab puasa yang Bapak Ibu lansia Muslim harus pahami dalam berpuasa di bulan ramadan adalah antara lain;

  1. Niat yang Kuat: Orang tua perlu membuat niat puasa dengan sungguh-sungguh dan tulus di dalam hati mereka sebelum fajar. Niat ini harus bersifat khusus untuk ibadah puasa di bulan Ramadhan.

  2. Menjaga Kesehatan: Orang tua perlu memperhatikan kesehatan mereka selama berpuasa. Jika ada kondisi kesehatan yang membutuhkan pengobatan atau memerlukan pemulihan dengan makanan dan minuman, mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain setelah bulan Ramadhan.

  3. Menahan Diri dari Dosa dan Perbuatan Buruk: Selama berpuasa, orang tua perlu menjaga lidah, tangan, dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mereka harus berusaha untuk meningkatkan kesalehan dan ketakwaan mereka.

  4. Menjadi Teladan: Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam menjalankan ibadah puasa. Mereka perlu menunjukkan kesabaran, ketabahan, dan ketaatan kepada Allah dalam menghadapi segala tantangan dan godaan selama bulan Ramadhan.

  5. Memberi Makan dan Memperhatikan Orang Lain: Orang tua juga perlu memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar mereka, terutama yang kurang mampu. Memberikan sedekah, bersedekah, atau membantu sesama yang membutuhkan merupakan bagian penting dari ibadah puasa.

  6. Beribadah dan Bertafakur: Selain menjalankan puasa dengan baik, orang tua juga perlu memperbanyak ibadah lainnya seperti shalat, membaca Al-Quran, berdzikir, dan bertafakur. Bulan Ramadhan adalah kesempatan yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki hubungan spiritual.

Dengan menjalankan adab-adab puasa ini dengan baik, orang tua dapat merasakan manfaat spiritual yang mendalam dan memperoleh keberkahan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Selamat Berpuasa Bapak Ibu, Mande, Uwaik Angku Etek  Ajo, Opung, Eyang kesadoalahannyo,, semoga diterima puasa kita, ditemukan kita dengan ramadan berikutnya, Amiinn allahuma amiinnn,,,"

Terima kasih sudah membaca
Salam takzim saya

Rose Marz, Rumah Ayah Jum'at malam hujan
Fri, 29 March 2024, 22:35pm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun