Mohon tunggu...
Rose Marz
Rose Marz Mohon Tunggu... Tutor - Unlimited Love Edition :) Kesederhanaan dalam Kebersamaan Itu Penting Bacalah, Menulislah, Bacalah, Tuliskan, maka itu akan mengantarkan ke depan pintu-pintu gerbang kebahagiaan hidup sepanjang hayat

Keep Writing On ;)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 1.1

26 Mei 2023   23:40 Diperbarui: 26 Mei 2023   23:41 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesimpulan dan refleksi pemikiran Bapak Khi Hadjar Dewantara

Pertanyaan Reflektif

  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?

A story before learning Materi Modul 1.1 (Konsep dasar pemikiran Bapak Khi Hadjar Dewantara)

  • Saya percaya murid saya :

1. Kertas kosong
2. Tidak ada kekuatan kodrat
3. Tidak memiliki budi pekerti

  • Saya percaya kelas saya :

1. Menyenangkan
2. Interaktif
3. Reflektif 

  1. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
  •  Perubahan pemikiran :

1. Anak bukan kertas kosong
2. Anak memiliki kekuatan kodrat
3. Anak perlu ditebal-laku kan sesuai kekuatan kodratnya

 Perubahan perilaku :

  • Lebih berpihak kepada anak
  • Lebih mementingkan kebutuhan anak
  • Menuntun anak memperkuat kekuatan kodrat mereka masing-masing dengn mengajar sepenuh hati-tulus dan ikhlas, menjadi guru yang teladan, mensupport/mendidik anak lahir dan batin
  1. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
  • Mulai dari diri (mengajak anak untuk, mengenali diri, keluarga dan lingkungan masyarakat dengan lebih baik) dengan melakukan : perkenalan. Ice breaking, assesment non kognitif dan diagnostik serta melakukan kesepakatan kelas, memberi ruang untuk anak mendiskusikan apa yang mereka butuhkan dan inginkan tercermin dalam project based learning berdasarkan pilihan dan keputusan murid yang di diskusikan bersama guru serta ber refleksi.
  • Menuntun anak dalam memperkuat kekuatan dalam diri dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan berkualitas dengan menyesuaikan konteks sosial dan budaya anak dan lingkungan sekolah

(Menerapkan 5s, baca Asma'ul Husna, Tadarus (baca Al-qur'an), aksi murid memimpin, bergotong royong, project based learning)

Kesimpulan materi :

Bapak Khi Hadjar Dewantara menyampaikan dalam pidato sambutan beliau tanggal 7 November 1956 ketika akan menerima dan telah memutuskan akan pemberian gelar Doktor Honoris Causa dari Dewan Senat UGM :

  •  Pendidikan kecerdasan pikiran dan pendidikan kultural. Kepada anak-anak kita diberi pendidikan kultural dan nasional, yang semua-semuanya kita tujukan ke arah keluhuran manusia, nusa dan bangsa, tidak dengan memisahkan diri dari kesatuan kemanusiaan.
  • Mendidik sesuai dengan tuntutan alam dan zamannyai. Di samping itu pelajarilah hidup kejiwaan rakyat kita, dengan adat istiadatnya yang dalam hal ini bukannya kita tiru secara mentah-mentah, namun karena bagi kita adat istiadat itu merupakan petunjuk-petunjuk yang berharga.
  • Lingkungan keluarga itu merupakan suatu pusat pendidikan yang termulia. Cinta kasih, semangat tolong-menolong, rasa kewajiban berkorban dan ikut bertanggungjawab dan lain-lain, segala unsur-unsur dari budi sosial dan kesusilaan dalam sifat-sifat pokoknya terdapat di dalam hidup keluarga.
  • Lingkungan keluarga inilah yang meneruskan segala tradisi, baik yang mengenai hidup kemasyarakatan, keagamaan, kesenian, ilmu pengetahuan dan lain-lain unsur daripada budi kesusilaan.
  • Dalam pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus kontinuitet dengan alam kebudayaannya sendiri, konvergensi dengan kebudayaan-kebudayaan lain yang ada, dan akhirnya jika kita sudah bersatu dalam alam universal, kita bersama mewujudkan persatuan dunia dan manusia yang konsentris. Konsentris berarti bertitik pusat satu dengan alam-alam kebudayaan sedunia, tetapi masih memiliki garis lingkaran sendiri-sendiri. (Asas Trikon)

Pendidikan itu adalah bentuk menuntun anak menebalakukan kekuatan dari dalam dan dari luar mereka dengan mengambil yang plus-plusnya sehingga menjadikan anak menjadi  anak yang berilmu pengetahuan. 

Memiliki ilmu lahir dan ilmu batin. 

Ilmu pengetahuan tertinggi adalah ketika anak telah memiliki budi pekerti yang luhur sehingga mampu memuliakan diri sendiri dan orang lain, mandiri dan cakap dalam mengatur hidupnya tanpa terperintah oleh orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun