Banyumas, 14 November 2024 - BUMDes Alam Lestari Desa Melung yang berlokasi di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, kini memulai babak baru dalam pengelolaan keuangan melalui adopsi teknologi berbasis web. Langkah ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang digagas Universitas AMIKOM Purwokerto untuk mendukung tata kelola keuangan desa yang lebih modern, efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan desa.
R. Satria Setya Nugraha, narasumber pelatihan dari Universitas AMIKOM Purwokerto, menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi BUMDes Alam Lestari sebelumnya adalah pencatatan keuangan manual yang sering kali menimbulkan ketidakakuratan serta kesulitan dalam melacak arus kas. Selain itu, pengelola BUMDes juga memiliki keterbatasan pemahaman akuntansi yang mempengaruhi efisiensi dan pertanggungjawaban dalam sistem keuangan desa.
Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian masyarakat Universitas AMIKOM Purwokerto merancang solusi inovatif berupa aplikasi keuangan berbasis web. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah pengurus BUMDes dalam pencatatan dan pelaporan keuangan yang lebih terstruktur dan transparan. Tak hanya itu, tim juga memberikan pelatihan intensif kepada 10 pengurus BUMDes, yang mencakup prinsip dasar akuntansi seperti pembuatan neraca, laporan laba rugi, serta laporan arus kas.
Pelatihan berlangsung di Pendopo Pagubugan Melung dan dihadiri perangkat desa serta tokoh masyarakat setempat. Dukungan penuh dari perangkat desa menjadikan kegiatan ini momentum penting untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi dalam tata kelola keuangan BUMDes. Selama pelatihan, pengurus BUMDes diajarkan cara mengoperasikan aplikasi keuangan yang memungkinkan pencatatan transaksi secara real-time dan pembuatan laporan periodik yang akurat.
Setelah pelatihan, evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat pemahaman dan kepuasan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80% pengurus BUMDes memahami prinsip dasar akuntansi, sementara 70% sudah mampu mengoperasikan aplikasi keuangan dengan baik. Namun, beberapa peserta yang kurang familiar dengan teknologi masih memerlukan pendampingan lebih lanjut.
Sebagai langkah lanjutan, tim pengabdian masyarakat Universitas AMIKOM Purwokerto akan terus mendampingi pengurus BUMDes. Pendampingan ini bertujuan memastikan aplikasi keuangan dapat digunakan secara optimal sekaligus memperkuat keterampilan yang telah dipelajari, demi keberlanjutan implementasi teknologi keuangan yang transparan dan akuntabel.
Bendahara BUMDes Alam Lestari, Ibu Rustiani, mengungkapkan bahwa pelatihan dan aplikasi baru ini sangat membantu mereka dalam pengelolaan keuangan. "Sebelumnya kami sering kesulitan dengan pencatatan keuangan yang manual, yang kadang mengakibatkan kesalahan dan keterlambatan laporan. Namun, setelah ada pelatihan dan aplikasi baru ini, kami bisa lebih mudah dan cepat dalam membuat laporan yang akurat. Hal ini tentu saja meningkatkan efisiensi kerja kami dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan BUMDes," Ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi BUMDes Alam Lestari. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan transparan, BUMDes memiliki potensi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta menarik lebih banyak investor yang dapat mendukung pengembangan unit bisnis desa. Program ini juga bertujuan untuk memaksimalkan potensi desa, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Desa Melung.
BUMDes Alam Lestari kini menjadi contoh sukses bagaimana teknologi dan pelatihan dapat memberdayakan komunitas lokal untuk membangun masa depan yang lebih baik. Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat setempat dalam mendorong pembangunan desa. R. Satria Setya Nugraha menyatakan, "Kami senang bisa berkontribusi dalam membantu BUMDes Alam Lestari untuk lebih profesional dalam mengelola keuangan. Kami berharap aplikasi ini tidak hanya mempermudah pekerjaan pengurus BUMDes, tetapi juga menjadi contoh bagaimana teknologi dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat desa," kata R. Satria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H