Pantai Carocok adalah sebuah objek wisat pantai yang terletak di sebelah barat kota painan, kabupaten persisir selatan, sumatera barat, indonesia. sekitar 200 meter ke arah wisata pantai ini terdapat sebuah pulau kecil berpasir putih yang bernama pulau cingkuk. pantai carocok ini destinasi wisata yang tak pernah sepi dikunjungi, pantai ini memiliki keunikan yaitu sebuah jambatan yang mengeliling pantai hingga menyambung ke pulau di depan pantai.
pantai carocok ini banyak mengundang perhatian para pengunjung dengan keindahan yang memukau. pantai ini bukan sekadar indah namun juga menyajikan panorama bawah laut yang memesona serta kisah sejarah yang menarik untuk disimak, kawasan ini menjadi tempat bagi parawisata dari kalangan anak - anak  hinggah orang tua dan penyukai aktivitas air sehingga percinta jalan-jalan darat.
Sejak saat ini pantai carocok terus ramai dikunjungi oleh wisatawan ,baik dari dalam maupun luar negeri.untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan pantai juga terus dilakukan dengan penambahah  berbagai fasilitas pendukung . pantai caroocok ini menawarkan kegiatan snorkeling yang menggugan rasa ingin tau,dengan jelajahi kekayaan bawa laut dengan beragaman spesies ikan dan terumbu karang yang memesona.
Dampak positif dan negatif terhadap aspek ekonomi  di pantai carocok yaitu sebagai  berikut:
1. Dampak positif : terciptanya lapangan kerja, meningkatanya produksi, meningkatannya  nilai - nilai masyarakat dan  berkurangnya    pengangguranÂ
2. Dampak negatif : Kerusakan di lingkung hidup, peningkatan polusi dan hilanganya habitat alam
Dampak positif dan negatif terhadap aspek budaya di  pantai carocok yaitu sebagai berikut:
1. Dampak positif : Pariwisata dapat memperkenalkan keragaman budaya suatu negara, seperti kesenian tradisional, upacara adat, dan agama dan Pariwisata dapat mendorong munculnya kreativitas dan inovasi budaya, akulturasi budaya, dan revitalisasi budaya.
2. Dampak negatif: Pariwisata dapat menyebabkan peningkatan kriminalitas, konsumerisme masyarakat lokal, pelacuran dan Pariwisata dapat menyebabkan meniru budaya lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H