Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Curhatan Warganet kepada Ketua MPR RI Periode 2014-2019

12 Desember 2017   22:57 Diperbarui: 13 Desember 2017   00:55 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Netizen Bandung (pict:dok.Bang Aswi)

 Masih Indonesiakah kita

Setelah sekian banyak jatuh bangun

Setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa

Setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk

MANIFESTO -- INI BARU INDONESIA

 

Empat Pilar  kembali bergema di ruangan Royal Palm Hotel Aston Cihampelas -- Bandung yang diawali dengan sapaan hangat @Zul_Hasan sebagai seorang Ketua MPR RI periode 2014 hingga 2019.

Kami cukup terperangah dengan acara yang dijungkir balikkan tidak lazim dan tidak biasanya yang secara adat dan budaya orang penting apalagi orang nomor satu itu posisinya  diawal acara baru kemudian ada sesi diskusi atau tanya jawab, akan tetapi sekali ini tidak demikian para netizen dipersilahkan berbicara terlebih dahulu dan Bang Zulkifli sebutan adik -- adik yuniornya di ICMI seluruh Indonesia menyimak seluruh ungkapan yang muncul dalam forum hangat di sore  Senin 11 Desember 2017 M.

Tak pelak lagi bermunculan satu -- satu ungkapan keluhan, pertanyaan, usulan dan kecaman halus dari netizen, yang populer dikenal sebgi blogger Bandung.

Adalah penulis meungkapkan tentang kelangkaan gas,  "kamana wae eta gas teh ?"  (bhs. Sunda. "Gas itu lagi pada kemana ?") betapa sulitnya kami sebagai Ibu rumah tangga mencari gas, jikalaupun ada harga seragam Rp 25.000,-  saya  mau kembali ke minyak tanah, benda itu sejak lama tidak ada lalu jika harus kembali ke kayu bakar lebih syusaah . . .  lagi banyak hutan sudah di babad lahannya jadi hutan beton.

b-fb4pilar-5a2ff9c3ab12ae3029166c73.jpg
b-fb4pilar-5a2ff9c3ab12ae3029166c73.jpg
                                                                                                                                          pict : Empat Pilar


"MPR RI itu ada dimana ya rasanya sulit terjangkau,  MPR itu kemana saja koq baru muncul dan baru datang"  kata Ambu Maria G. Soemitro,  "Tahu ngga sich bahwa persoalan lingkungan sudah sedemikian mendesak, sampah dimana - mana, sungai menjadi penyebab banjir. . . . . Kamana wae atuh MPR - teh demikian kira - kira kiranya magh !"  (kemana saja MPR ini)

Netizen Bandung (pict:dok.Bang Aswi)
Netizen Bandung (pict:dok.Bang Aswi)
Sedih juga pertnyaan yang disampaikan salah seorang kompasianer aktif yang berkesempatan hadir dan menyampaikan unek -- uneknya.

Adapun Bang Aswi, mempersoalkan pajak buku yang sedemikian tinggi sehingga kita mengetahui bersama bahwa penulis selevel Tere Liye saja dan  tulisannya banyak juga novel - novelnya laku dipasaran nasional bagi dia sudah  terasa mencekik apalagi bagi penerbit yang ecek -- ecek,  untuk mendapatkan royalti satu bulan sertus ribu saja itu sudah susah banget.

Bagi Bang Aswi  situasi dan kondisi seperti ini menurunkan semangat untuk menulis buku,  mungkin banyak juga melanda penulis - penulis lainnya.

Menjahit Kembali Merah Putih Yang Terkoyak

Seusai beberapa orang netizen sempat menyampaikan hal -- hal yang dirasakan apa yang mendesak dan prioritas di sampaikan kepada ketua MPR RI yang ada dihadapan kami semua,  kemudian beliaupun berdiri dibelakang podium  dengan kostum seragam Tshirt abu -- abu tua mendekati warna hitam,  tampak santai saja sambil melempar senyum -- senyum mengapresiasi semua pertanyaan yang diajaukan padanya.

Zulkifli Hasan saat memotivasi beberapa netizen untuk berani bertanya sempat olehnya terucap bahwa :

Beranilah berbicara karena  MPR menjadi rumah kebangsaan pengawal ideologi Pancasila  dan kedaulatan rakyat.

Rupanya kalimat tersebut adalah visi dari MPR,  kemudian saat  membaca lembaran flyers yang di bagikan disana tertera salah satu maknanya  adalah :

MPR adalah representasi Majlis Kebangsaan yang menjalankan mandat konstitusional guna menjembatani berbagai arus perubahan,  pemikiran, aspirasi masyarakat  dan daerah dengan mengedepankan etika politik kebangsaan yang bertumpu pada nilai -- nilai permusyawaratan/perwakilan, kekeluargaan, toleransi,  kebinekaan dan gotong royong dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia.

wifie bersama Ketua MPR RI (pict atas : dok.Nchie Hanie, pict bawah dok.pribadi)
wifie bersama Ketua MPR RI (pict atas : dok.Nchie Hanie, pict bawah dok.pribadi)
Tentu saja kami netizen yang hadir merasa beruntung mendapat undangan dan kuliah langsung demi memahami salah satu butir saja makna dari visi tersebut  karena jika keseluruhannya masih ada 2 poin yang relatif cukup panjang.

Maka jawaban Zulkifli Hasan tentang kelangkaan gas,  akan segera beliau sampaikan pada pemerintah karena bukan hanya di Bandung beberapa wilayah di Indonesia diantara Banten mengalami hal yang serupa.

Berkaitan dengan lingkungan, apakah itu sampah, sungai, hutan tentu saja pemerintah daerah tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa dukungan seluruh masyarakat sehingga untuk permasalah ini perlu di bangun sistem yang cocok diterapkan di daerah -- daerah sehingga lingkungan bisa terselamatkan.

 Jawaban untuk Bang Aswi,  Ketua MPR menjawab :   "Memang perundang -- undangannya mesti terus ditata agar semua fihak dapat diuntungkan bukan hanya buku,  bahkan penulis lagu juga termasuk semua produk kreatif  harus dilindungi dengan hak cipta, disebut -- sebutlah nama Anang salah satu artis dan anggota dewan yang berjuang tentang perlindungan termasuk royalti"

Menjahit Kembali Merah Putih (pict:dok.pribadi)
Menjahit Kembali Merah Putih (pict:dok.pribadi)
Blogger Garut (pict:dok.pribadi)
Blogger Garut (pict:dok.pribadi)
Dalam berbagai paparannya beliau mengungkapkan bahwa merah putih sudah terkoyak,  untuk itu mari kita menjahit merah putih menjadi utuh kembali sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang kokoh kuat dan tangguh, diingatkan pula ketika salah seorang blogger Bandung mengeluhkan  tentang kenyataan reformasi terasa kurang  'greget'    beliau sampaikan secara jujur "memang reformasi dengan usianya yang ke 19 tahun katakan belum sempurna namun perlu diingat kembali ada berbagai kemajuan reformasi, seperti :
  • Pilkada langsung
  • Otonomi Daerah
  • Kebebasan berpendapat, kebebasan melalukan pertemuan pertemuan.

Pada akhir kata Zulkifli Hasan menyampaikan dengan lugas pada semua yang hadir  dan ini seperti wasiat berharga bagi semua anak muda Indonesia kita semua harus maju,  lalu bagaimana caranya ?

Jalan Untuk Maju :

  • Kembali pada nilai nilai
  • Beragama dengan benar
  • Kokoh budayanya (cinta dan bangga terhadap budaya yang menjadi warisan bangsa)
  • Mengerti tentang negerinya panjang pemahaman
  • Berilmu misalakan jika tanam padi dengan ilmu akan menghasilkan dua atau tiga kali lipat jumlahnya jika memiliki ilmunya
  • Cekatan dalam mengurus berbagai masalah
  • Membangun jaringan kemana -- mana agar memudahkan mencari solusi, menyelesaikan masalah.

Karna Zulkifli Hasan harus segera terbang menuju Padang namun beliau masih sempat berwifie dengan semuanya tentunya tongsis handpond dan camera par juru foto berpendar -- pendar cahayanya cukup menyilaukan diselingi keriuhan dan bunyi cetrak -- cetrek camera.

Selamat bertugas kembali Pak Zul, sehat selalu kami mencoba  mengingat -- ngingat keempat pilar yang tengah ditebarkan kepenjuru nusantara,  mengingat -- ngingat butir -- butirnya sambil memahani maknanya secara bertahap saja.

Empat Pilar Kebangsaan :

- Pancasila Sebagai Dasar dan Iseologi Negara

- UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi negara

- NKRI Sebagai Bentuk Negara

- Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun