Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi Cinta Tingkat Maha Dewa

22 November 2014   06:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_355465" align="aligncenter" width="300" caption="https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1024&bih=476&q=berbagi+itu+indah&oq=berbagi&gs_l=img"][/caption]

Selalu segar dalam ingatan penulis, cara berbagi yang cukup unikdilakukan oleh salah seorang jamaah haji entah dari negera mana akan tetapi ia begitu bersemangat melakukan aksinya.

Masih berbaju ihram dan ia berdiri menepi, menghindar dari prosesi tawaf di sekitar Ka’bah, disebelah kiri tangannya memegang botol dan disebelah kanan memegang stick pengoles.

Siapapun yang melintas di hadapannya ia akan mengoleskan stick parfum . . . ke area tangan jamaah, atau ke lengan baju yang melintas tiada henti dari ribuan manusia di areal thawaf sekitar Masjidil Haram sehingga aroma jenis parfum sepertinya ‘malaikat subuh’ atau mungkin ‘hajar aswad’ dan bisa juga ‘hasanah boulkiah’menebar semerbak.

Jenis parfum ‘malaikat shubuh’ , ‘hajar aswad’ dan ‘hasanah boulkiah’ cenderung sangat maskulin, cuma saja memang demikian khas mungkin ya lebih pekat dari ‘seribu bunga’ atau ‘yasmin.’

Memang cara berbagi yang unik ini hanya penulis temukan di sana, di tanah suci, sedang di Indonesia belum atau tidak pernah di temukan, aksi serupa ini karena mungkin berbeda budaya.

Akan tetapi mari kita berbagi dengan cara dan budaya yang bisa kita bangun berdasarkan akar – akar kehidupan, yang pasti kokoh dan kuat, sangat kita fahami bersama bahwa Allah Maha Adil, maka tidak semua berbagi yang terbayang adalah materi, akan tetapi berbagi bermakna sedemikian luas dan mendalam, sehingga tidak hanya orang kaya saja yang bisa berbagi, semua orang bisa melakukannya.

Ladiesiana, mari kita coba berbagi pemikiran terntang berbagi.

[caption id="attachment_355462" align="aligncenter" width="300" caption="https://www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1024&bih=476&q=berbagi+itu+indah&oq=berbagi_thumb.jpg"]

14165882452140610528
14165882452140610528
[/caption]

Berbagi Materi

Secara ajaran Islam, berbagi harta Allah sendiri yang mengatur, tentang pembagian harta benda yang pada hakekatnya jika kita berpunya adalah titipan dari Nya.

Maka secara garis besar saja, kita mengenal :

Zakat fitrah,

Kita semua faham zakat fitrah adalah zakat jiwa yang di bayar hanya satu tahun satu kali dan hanya 2.5 kg dari jenis makanan pokok sehari – hari. Murah banget ya ladiesiana, bayangkan Allah anugerahkan kehidupan satu tahun penuh cuma bayar 2.5 kg ; jika saja diantara kita mengalami sakit parah dan mengejar untuk sehat

Maka dengan membayar zakat fitrah ini ladiesiana akan membagi kepada8 ashnaf (golongan), yaitu :fakir, miskin, amil, muallaf, hamba sahaya. Gharimin, fisabilillah, ibnu sabil.Berbagi yang demikian indah ladies.

Zakat Maal

Adalah ketentuan Allah bagi mereka yang memiliki harta berlebih sampai pada nisabnya (hitungan / kuota) seperti zakat emas, perak pertanian, perdagangan, barang temuan.

Zakat Profesi

Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi tersebut misalnya pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.(http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Profesi)

InfakdanSedekah

Membelanjakan hartanya di jalan Allah tanpa ikatan, sebagaimana jika kita membayar zakat fitrah itu ada ketentuannya.

Hadiah

Pemberian tanpa ikatan yang sifatnya memenuhi perasaan syukur atau kebahagiaan yang kita dapatkan.

Berbagi Laa Materi

Berbagi laa ( bukan ) materi, wach ladiesiana inilah yang pembahasannya yang menantang bagi penulis, tidak perlu ribut apalagi berisik, semoga tidak ada yang protes, khusus terkait berbagi yang akan di tulis berikut ini . . .

Mari berbagi yuk !

1.Berbagi Ilmu

Salah satu cara yang ditempuh penulis, adalah melatih remaja puteri putus sekolah dan Ibu – ibu muda yang tidak memiliki ketrampilan, dengan pelatihan gratis Tata Rias Pengantin Muslimah.

Beban produk aneka make up yang sedemikian berfariasi bisa kita lakukan dengan cara pendekatan ke agen – agen produk kosmetika dengan dasar bahwa produk kosmetika mereka akan digunakan penyelenggaraan pelatihan gratis.

Ada cara yang juga pernah di tempuh penulis, halo – halo di status facebook“bagi siapapun yang punya stok produk kosmetik yang pernah di beli belum sempat di pakai, atau baru dicolek dan dicocol ; monggo dihimpun dan dikirimkan kealamat Bunda”

Diluar dugaan para facebooker sedemikian antusias, banjir komen dan banjir produk make up branded, dan syarat dijamin halal, para donatur produk make up mereka menghimpun di satu titik dan dialamatkan ke rumah penulisada produk make up yang masih gress ada yang sudah di oles – oles dan masih bisa digunakan, bayangkan dari mulai foundation, bedak padat, bedak tabur pallete lipstick, aneka brush juga sponge. Yang paling surprise adalah komentar – komentar kebahagiaan mereka bisa menyalurkan produk make up yang mereka beli Cuma mejeng di meja rias kegunaannya tidak begitu maksimal.

Jelas, apa yang telah dirintis penulis diluar dugaan pun#MazayaBerbagi akan menjadi momen penting dan membahagian bagi semua fihak yang ikut andil dalam progam ini.

2.Berbagi Cinta

Shalahuddin al Ayyubi di kenang sejarah dikarenakan perasaan cintanya terhadap dunia kemanusiaan sedemikian mengangumkan, di tahun 1194 terjadi salah satu episode perang salib dan Richard salah seorang yang dikenal oleh kerajaan Inggris sebagai pahlawan perang, ia sakit kerasSalahudin al Ayyubi, mengendap – endap ke tenda sang pemimpin pasukan perang, mengobatinya dan alkisah Pak Richard sembuh tentu saja ia takjub terhadap sikap Shalahuddin al Ayyubi.

Tidak hanya mengobati sang pemimpin perang akan tetapi Shalahuddin al Ayyubi membebaskan para tahanan perang pasukan salib, kemudian di beri ongkos dan diberi pesangon untuk kembali ke Eropa.

( http://www.islampos.com/perang-salib-bagaimana-permulaan-akhirnya-42239/ )

3.Berbagi Do’a

Secara materi tampaknya berbagi do’a tidak ada fihak yang di rugikan, akan tetapi kenapa ya . . . banyak kasus orang kaya atau orang bermasalah pergi ke Kiyai atau ke tempat – tempat orang yang dianggap memiliki kekuatan spiritual dan mendatangi mereka untuk mohon di do’akan.

Memang do’a memiliki ruang – ruang ruhani tersendiri, akan tetapi ajaran Islam khususnya kita di perintah untuk berdo’a

Bila menilik makna – makna do’a maka kita juga di perintahkan untuk berbagi dalam berdo’a

Contoh paling populer dan sederhana :

a.Bagikan do’a kepada kedua orang tua minimalnya lima kali dalam sehari semalam, alangkah lebih baik jika ditambahkan lebih

b.Bagikan do’a kepada seluruh tamu yang berkunjung ke rumah kita

c.Bagikan do’a kepada pasangan – pasangan yang baru melaksanakan ijab kabul

d.Bagikan do’a kepada orang yang di timpa kemalangan

e.Bagikan do’a kepada orang yang sakit

Saling mendo’akan adalah perbuatan berbagi yang paling ikhlas tanpa paksaan dan saling mendo’akan adalah keshalehan sosial yang di wariskan secara turun – temurun dari moyang kita sejak jaman Nabi Adam AS, turun ke Nabi Nuh, Nabi Musa hingga Nabi Isa AS sampai kepada sang Nabi Agung Muhammad Saww.


4.Berbagi Pemikiran Sharing

Salah satu kenikmatan dari yang bisa kita peroleh karena kemajuan teknologi adalah kemajuan multi media, kita merasakan secara nyata Ladiesiana, Kompasiana di media ini pemikiran di bagikan, bahkan pengetahuan sedemikian variatif tinggal memilih sesuai selera, info pendidikan, kebudayaan, travelling, apa – apa ada ilmiah dan fiksi tinggal santap !

5.BerbagiSuami

Tidak untuk ditiru, dan tidak untuk di jadikan bahan gosip di kalangan Ladiesiana ini murni kenyataan dan pengalaman yang dilihat langsung oleh penulis, di sekitar tahun 1976.

Adalah penulis berlibur disuatu kampung X di Sumatera Barat.Saat lebaran tiba, hari ketiga Ibu Syahidar, yang menerima penulis sebagai pelajar perantau dan tidak pulang kampung,mengajak, dengan kalimat sederhana :”kita berkunjung kerumah Ibu, istri kedua Bapak.”

Penulis tidak banyak bertanya, karena beliau bukan kerabat dekat, ia adalah kenalan jauh.

Saat hendak berkunjung,Ibu menyiapkan aneka masakan beberapa tempat (wadah), dan membawa serta putera puterinya serta berkunjung ke rumah madunya.

Hari berikutnya, ia kembali mengajak penulis untuk berkunjung ke rumah istri ke tiga, hari berikutnya lagi ke rumah istri ke empat.

Kenangan itu tentu saja tidak akan pernah terlupakan, karena yang penulis saksikan Ibu Syahidar Nurdin sebagai istri pertama memperlakukan istri kedua, ketiga dan keempat suami bak kembaran bagi dirinya, suasana akrab dan harmonis juga putera dan puterinya. Semoga Almarhumah mendapat tempat yang terpuji disisi Nya. Amien.

Perasaan Cinta tingkat Maha Dewa, sempat kita simak bersama dari kisah Shalahuddin al Ayyubi dan kisah langka Ibu Syahidar Nurdin, kita semua siap berbagi tapi pada level . . .apa ya ?

Yang paling penting,Jangan Berbagi Masalah dan Kesengsaraan.

Salam Beauty Balance

http://www.islampos.com/perang-salib-bagaimana-permulaan-akhirnya-42239


  • #MazayaBerbagi @kompasianival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun