Mohon tunggu...
Roslaimurti
Roslaimurti Mohon Tunggu... Guru - Fii Sabilillah

-------

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mematri Nyeri

6 Maret 2021   19:22 Diperbarui: 6 Maret 2021   19:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ratusan bahkan ribuan pensil jatuhkan diri
Dari atas langit berharap ada salah satu yang kupegang untuk kugoreskan dalam kanvas itu

Tapi aku tak bergeming sedikitpun
Tuk raih pensil dan kanvas itu
Tak ada lagi yang perlu kugores di sana
Semua percuma dan tak ada guna karena kecewa

Semua tak pernah di pandang sebelah mata
Semua salah di hadapannya
Semua tak dianggap
Semua karena keegoisanmu semata
Ego memang mencegah seseorang tuk berkata
Aku membutuhkanmu

Jadi, mana mungkin aku bisa berkreasi
Bila semua harus mati
Mana mungkin aku berekpresi
Bila semuapun harus mati
Mana mungkin aku berekspektasi
Bila inipun harus mati

Terimakasih polah mu telah mempengaruhi hati
Menghujam tepat pada inti nadi
Mematri nyeri
Tapi,
Mari kembali menyigi friksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun