"Kegiatan ini sangat positif, bermakna baik kepada generasi muda agar menjadi sosok yang mengerti akan perbedaan dan keberagaman sehingga mereka memahami artinya tolerasi dan saling menghargai," ujar Bapak Efri Rantos, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangkalpinang. Beliau juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim koordinator dan fasilitator yang konsisten dan bersemangat mendampingi siswa kelas X untuk mewujudkan gelar karya ini.
Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tarian Pelajar Pancasila oleh koordinator dan fasilitator projek P-5. Seluruh siswa diberi kejutan dengan tarian kompak dan energik dari para guru mereka. Gelar karya semakin meriah ketika ibu Hanim Novalina menyanyikan lagu fenomenal "Pelajar Pancasila" dengan merdu penuh semangat. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh warga sekolah mendukung sepenuhnya penolakan kekerasan di sekolah dan sebaliknya menumbuhkembangkan kasih sayang dan kedamaian di lingkungan sekolah.Â
"Saya terkesan dengan kegiatan P-5 ini karena merupakan wadah untuk menggali potensi yang tidak saya sadari saya miliki misalnya akting dan menari, selain itu saya juga belajar bekerjasama dengan teman-teman dalam satu tim," ungkap Irtia siswa kelas X-4. Davin siswa kelas X-2 yang merupakan pemeran drama musikal terbaik berujar bahwa melalui kegiatan ini dia belajar bagaimana rasanya jika menjadi orang yang dibuli, dan menyadari hal tersebut tidak boleh dilakukan kepada siapapun.
Eko Deslan salah satu fasilitator berharap agar kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi siswa ini lebih sering dilakukan, dan berharap Kurikulum Merdeka yang sedang berjalan di SMA Negeri Pangkalpinang dapat terlaksana dengan baik dan lancar bahkan menginspirasi sekolah-sekolah lain yang juga melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H