Mohon tunggu...
Rosita Pramuditasari
Rosita Pramuditasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang mahasiswi IAIN Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Pemahaman Aplikasi MyPertamina dan Kenaikan BBM

15 November 2022   21:39 Diperbarui: 15 November 2022   22:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada bulan April tahun 2022 yang lalu, pihak pemerintah membuat sebuah kebijakan yang berkaitan dengan kenaikan BBM. Dimana kebijakan tersebut diambil dengan langkah menaikkan harga BBM jenis Pertalite yang semula harganya adalah Rp 7600, yang kemudian naik menjadi Rp 10.000. 

Kenaikan harga BBM tersebut kemudian menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, karena akan memberikan dampak yang besar bagi seluruh rakyat indonesia. Dilansir dari laman website Ombudsman, kenaikan BBM tersebut pada saat ini sudah memberikan dampak bagi rakyat, terutama rakyat kecil yang kesehariannya membutuhkan BBM untuk bekerja. 

Sebagaimana yang dijelaskan Hery Susanto, Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Ia mengatakan "Pemerintah melalui PT Pertamina Patra Niaga harus mampu melakukan edukasi eerta konsultasi kepada masyarakat yang perlu diprioritaskan untuk mendapatkan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar, nengingat masih banyak masyarakat yang belum memahami pendaftaran kuota BBM bersubsi jenis tersebut melalui aplikasi MyPertamina."

Menurut pandangan saya, kenaikan BBM tentu akan berdampak bagi masyarakat, terutama masyarakat kecil, seperti nelayan, supir angkot, dan lainnya. Sebagaimana diketahi bahwa tidak semua masyarakat Indonesia berpendidikan tinggi, sehingga dalam hal ini perlu ada sosialisasi dari pihak pemerintah akan hal tersebut. 

Selain itu, pihak pemerintah juga harus memikirkan alternatif lainnya selain dari penggunaan MyPertamina. Alasannya adalah berkaitan dengan tidak semua masyarakat paham akan penggunaan aplikasi tersebut. Kenaikan BBM yang terjadi sudah membuat mereka sulit, ditambah lagi dengan aturan baru membeli BBM dengan aplikasi, tentunya hal itu akan semakin memberatkan masyarakat kecil.

Dari pemberitaan dan juga pendapat ahli mengenai kenaikan BBM, tentunya hal itu akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. BBM sendiri menjadi tombak aktivitas masyarakat. Sehingga dengan adanya kenaikan BBM, maka akan bedampak pada kenaikan harga bahan pokok. 

Kenaikan harga bahan pokok akan membuat penderitaan masyarakat semaki bertambah. Sehingga perlu adanya upaya dan kebijakan yang merata manfaatnya bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya kebijakan terkait hal tersebut, adapun saran Dan juga solusi adalah pihak pemerintah melalui Pertamina harus mampu memberikan edukasi kepada masyarakat kecil terkait penggunaan aplikasi tersebut.

Tidak hanya itu saja, dengan kenaikan BBM sebaiknya pemerintah memberikan simultan untuk pendorong bagi masyarakat untuk bisa mengantisipasi adanya kenaikan BBM dengan upaya memberikan subsidi pada bahan pokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun