Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) perlu dilakukan guna menekan populasi tingkat serangan organisme pengganggu tanaman. OPT yang menyerang tanaman kubis seperti ulat daun, ulat crop, dll.
Penerapan teknologi yang dapat dilakukan sebagai petani milenial yaitu dengan memanfaatkan drone untuk menyemprotkan pestisida dan memantau Organisme Penganggu Tanaman yang ada disekitar lahan budidaya tanaman kubis .
Manfaat dari penggunaan drone ini dapat mengefesien waktu, mengurangi biaya input pertanian, dan meminimalisir dampak negatif terhadap kesehatan.
Selain untuk menyemprotkan pestisida dapat juga untuk mengamati populasi OPT pada tanaman kubis yang sudah terdampak. Populasi OPT dapat dilapang/ lahan tanaman budidaya, drone dapat diamati juga menggunakan drone.
Penerapan teknologi yang kedua adalah dengan menggunakan alat penyiram dengan control kelembaban tanah yang dilengkapi dengan sensor. Misalnya
- Spray sprinkler yang diletakkan pada permukaan tanah sedikit dibenam sehingga dapat menyiram otomatis. Alat ini bekerja saat kondisi tanah kering, jika tanah sudah basah maka alat tidak menyiram. Kelebihan menggunakan alat ini yaitu ketika petani sedang tidak ada di lahan maka alat ini dapat  membantu dalam penyiraman sehingga tanaman tetap terawat.
- Pompa air dengan panel surya : keunggulan dari pomp aini sumber energi langsung dari matahari sehingga menurunkan biaya operasi, alat ini mudah dipindah-pindahkan.
- Drone pertanian dapat dikendalikan dengan remote nirkabel, dan secara automatic dengan mengikuti rute berdasarkan data dari GPS atau sensor lainnya.
Referensi :
Tando, E. (2019). Pemanfaatan Teknologi Greenhouse Dan Hidroponik Sebagai Solusi Menghadapi Perubahan Iklim Budidaya Tanaman Hortikultura. Buana Sains, 19 (1) : 91-102.
