Mohon tunggu...
Rosini
Rosini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan kecerdasan sosial emosional anak usia dini melalui keteladanan

14 Juni 2024   22:01 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

artikel 

Pendahuluan
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan. Menurut Harun Rasyid (2009: 1) Anak usia dini adalah kelompok anak yang unik baik itu dari proses pertumbuhan dan perkembangannya. Pentingnya usia dini, karena pada masa ini merupakan masa emas atau golden age. Anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan usia yang sangat memiliki makna bagi kehidupan mereka, jika usia itu dioptimalkan pertumbuhannya melalui pendidikan yang tepat.

Berdasarkan berbagai penelitian dibidang neuroligi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk dalam waktu 4 tahun pertama. Setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%. Hal ini bahwa perkembangan yang terjadi dalam waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya, sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh oleh anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Pendidikan Anak Usia Dini menurut Suyadi (2013: 17), pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan kepada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksiamal. Tentunya sebagai konsekuensi dari semuanya, lembaga PAUD perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti: kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik.

Pembahasan
a. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional
Sosial emosional anak usia dini merupakan suatu proses belajar anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu untuk mengendalikan perasaan-perasaannya yang sesuai dengan kemampuan mengidentifikasikan dan mengungkapkan perasaan tersebut. Sosial emosional anak berlangsung secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling. Menurut Conny, R. Semsubjekwan (2000:149) sosial emosional anak usia dini mempunyai beberapa aspek yang sangat esensial yang perlu dikembangkan, aspek tersebut meliputi perkembangan emosi dan hubungan pertemanan, perkembangan identitas diri, perkembangan kesadaran identitas jenis kelamin, serta perkembangan moral.

b. Karakteristik Sosial Emosional
Menurut Soemariati (2005: 33) karakteristik bersosialisasi anak TK di antaranya:
a) Anak memiliki salah satu atau dua sahabat tetapi sahabat ini cepat berganti
b) Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara baik oleh
karena itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti
c) Anak lebih mudah sekali bermain bersebelahan dengan teman yang lebih besar
d) Perselisihan sering terjadi tetapi sebentar kemudian mereka lebih berbaik kembali

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini
Tiga faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosial emosi anak usia dini sebagai berikut.
a) Faktor hereditas
Rini Hildayati dkk (2007: 118) dalam bukunya mengatakan bahwa faktor
Hereditas berhubungan dengan hal-hal yang diturunkan dari orangtua kepada anak cucunya yang pemberian biologisnya sejak lahir.
b) Faktor lingkungan
Menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi (2012: 35) faktor lingkungan
diartikan sebagai kekuatan yang kompleks dari dunia fisik dan sosial yang memiliki pengaruh terhadap susunan biologis serta pengalaman psikologis, termasuk pengalaman sosial dan emosi anak sejak sebelum ada dan sesudah ia lahir.
c) Faktor Umum
Faktor umum di sini maksudnya merupakan unsur-unsur yang dapat
digolongkan ke dalam kedua faktor di atas (faktor hereditas dan lingkungan). Mudahnya, faktor umum merupakan campuran dari faktor hereditas dan faktor lingkungan.

d. Problematika Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini
Manusia merupakan makhluk monodualis, yaitu mahkluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Salah satu implikasi dari posisinya sebagai makhluk monodualis adalah untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan untuk menyelesaikan berbagai tugas kesehariannya manusia memerlukan bantuan orang lain. Kemampuan seorang individu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ataupun menyelesaikan tugas-tugas kesehariannya biasanya ditentukan oleh kemampuannya dalam bersosialisasi. Ketidakmampuan seorang individu dalam bersosialisasi dipengaruhi oleh perkembangan aspek sosialnya yang terhambat. Salah satu dampak dari ketidakmampuan anak usia dini dalam bersosialisasi adalah anak usia dini dapat mengalami gangguan perilaku antisosial. Pada kehidupan sehari-hari, perilaku antisosial pada anak usia dini tersebut tidak sulit ditemui, baik di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan sekolah yaitu di Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK).

e. Pengembangan Kecerdasan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Melalui Keteladanan
Pembelajaran dengan teladan adalah pembelajran melalui cotoh-contoh yang baik, dapat diterima oleh masyarakat, dan sesuai dengan standar dan sistem nilai yang berlaku. Dengan demikian, sebelum menjadi anak baik, seharusnya didahului oleh para guru karena metode ini efektif diajarkan ke anak melalui proses peniruan dan percontohan. Kegiatan keteladanan yang dapat ditularkan kepada anak usia dini untuk dapat mengembangkan sosial emosional antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
a) Keteladanan dalam beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannnya masing- masing, seperti adab do.a, adab shalat, adab membaca kitab suci
b) Keteladanan dalam berhubungan dengan orang lain, seperti cara menyapa, cara meminta, cara berkomunikasi, tata krama, sopan santun, mengenadlikan marah
c)Keteladanan dalam bekerja dan menyelesaikan masalah, seperti bersabar, bersemangat, menjaga kondisi kerja, disiplin
d) Teladan dalam berpakaian dan berbusana, seperti berpakaian kerja, berpakaian pesta, berpakaian ibadah, berpakaian ke kematian, termasuk mengenakan sepatu, make up
 e) Teladan gaya hidup, yaitu tidak boros, mandiri, sederhana, tidak berfoya-foya, dan sebagainya
f) Teladan cara belajar, yaitu sikap belajar, pemanfaatan waktu belajar, adab belajar, dan sebagainya
g)Keteladanan dalam menyikapi lingkungan, seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan selokan oleh para guru dan diikuti oleh anak
h) Dan masih banyak yang lainnya, sesuai dengan perkembangan budaya dan kebutuhan isi keteladanan yang diperlukan oleh anak

Penutup
Usia dini merupakan masa golden age yang mana anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak tergantikan pada masa mendatang. Ketika anak mulai memasuki pendidikan KB ataupun TK anak mulai keluar dari lingkungan keluarga dengan suasana sosial emosional yang aman ke kehidupan yang tidak dialami anak pada saat mereka berada di lingkungan keluarga. Beberapa problem yang dialami anak pada usia dini antara lain, ketidakpatuhan, temper tentrum, perilaku agresif, penakut, pencemas, rendah diri, dan pemalu.
Kecerdasan interpersonal dan kecerdasan emosional pada anak usia dini ini tidak dimiliki oleh anak secara alami, tetapi harus ditumbuhkan dan dikembangkan oleh orangtua maupun pendidik PAUD dengan mengembangkan aspek sosial dan emosi anak usia dini. Karena Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan sosial emosional pada anak usia dini adalah faktor hereditas (orangtua), lingkungan dan umum.
Dalam mengembangkankecerdasan sosial emosional anak usia dini diperlukan berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengembangkannya Salah satu metode yang dapat digunakan orangtua maupun pendidik PAUD dalam mengembangkan aspek sosial dan emosi pada anak usia dini, yaitu melalui keteladanan. Pembelajaran lainnya, yaitu keteladanan, maksudnya adalah pembelajaran yang ditampilkan melalui contoh-contoh yang baik, dan menggunakan berbagai contoh yang telah diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan standar serta sistem nilai tertentu. Pendekatan ini penting karena anak usia dini merupakan peniru hebat dan mudah menyerap dari yang dilihatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun