Disamping itu, dilihat dari aspek penyelenggaraan kampanye yang dimotori oleh KPUD bahwa kampanye ini lebih efisien, lebih terkoordinir dan lebih elok ditonton. Bahkan dengan mendatangkan moderator atau panelis dari kalangan akademisi maka akan menjadikan forum ‘debat publik’ semakin terkesan bernuansa intelektual.
Keuntungan lain yang dapat dipetik atas diselenggarakannya ‘debat publik’ yaitu lebih berdampak positif, misalnya: tidak mengundang/mempertajam konflik antarpendukung pasangan calon/kandidat, menghindari gesekan-gesekan fisik antarpendukung, lebih berkesantunan/tidak dibarengi hura-hura pendukung, tidak mengganggu lingkungan, dan akan dapat meminimalisir dampak-dampak lain yang merugikan kalangan luas.
Mungkin saja untuk kampanye politik dimasa mendatang, termasuk pemilu legislatif (pileg), atau pemilihan umum lainnya – acara kampanye politik yang dikemas dalam ‘debat publik’ ini layak menjadikan pilihan model kampanye sekaligus patut dikembangkan.
Sebagai bangsa yang berbudaya dan penuh kesantunan, sudah saatnya kampanye politik dilakukan tanpa meninggalkan adat istiadat, tradisi yang tercermin dalam sikap/tingkah laku tanpa meninggalkan nilai-nilai kelokalan (kearifan lokal) sehingga aktivitas apapun termasuk dalam berpolitik dapat berjalan aman, nyaman, lancar, yang pada gilirannya dapat membangun suasana yang kondusif. (Fransiska Rosilawati).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H