Mohon tunggu...
ROSILA ROSYADA
ROSILA ROSYADA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru

Mahasiswi Berbasis Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di(Gu)gu dan Diti(Ru)

8 September 2024   14:32 Diperbarui: 8 September 2024   14:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Guru adalah perbuatan yang paling mulia dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Kenapa saya sebutkan sebagai perbuatan? Karena bagi saya menjadi seorang guru bukanlah suatu pekerjaan yang orientasinya hanya untuk sebuah materi. Jika kita telaah, semua Wanita adalah guru bagi anak-anaknya, tanpa harus mendapat gelar sarjana, ataupun pangkat lainnya. Ketika kematian menjemput ada tiga hal yang tidak akan terputus selama di dunia, yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh/sholehah. Oleh karena itu, guru merupakan amal jariyah yang tidak akan terputus sepanjang masa, karena ilmu yang kita sampaikan akan disampaikan kembali kepada anak-anak kita, murid-murid kita, bahkan teman-teman kita.

Orientasi menjadi seorang guru bukanlah hanya memindahkan isi otak guru kedalam otak muridnya. Bukan hanya mentransfer apa yang guru kuasai, namun "rasa" guru harus sampai kepada setiap murid. "Guru" digugu dan ditiru, keteladan seorang guru dibutuhkan untuk membentuk karakter setiap murid. Dan yang terpenting dalam mendidik yaitu segala sesuatu diniatkan hanya untuk Allah, meminta pertolongan kepada Allah untuk dimudahkan segala urusannya. Karena tentunya setiap anak memiliki sifat dan watak yang bermacam-macam, dengan demikian sebagai seorang guru pada hakekatnya tidak bingung, dan menyalahkan murid, ini tugas seorang guru untuk memahami metode seperti apa bagi murid-muridnya. Guru harus memberikan hak yang sama atas semua murid, yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan murid.

Dosen saya mengatakan, bahwa guru, dosen, dan pendidik lainnya bukanlah profesi belaka, namun mengenai keterpanggilan. Dikatakan bahwa Ruh nya pengajar lebih penting daripada pengajar itu sendiri, jiwa seorang guru lebih penting daripada guru itu sendiri. Dan dalam mengajar, cara kita menyampaikan lebih penting daripada materi apa yang akan disampaikan. Inilah manusia 'pejuang' yang sesungguhnya. Menghadirkan segala bentuk keikhlasan, keteladanan, yang dapat dikagumi dan ditiru oleh murid-muridnya.

Kyai pondokku berkata, bahwa orang besar adalah orang yang mengajar di surau-surau kecil, namun bagiku guru yang besar adalah yang mampu memahami dengan baik setiap muridnya dalam keadaan apapun. Guru yang mampu membawa perubahan pemikiran setiap muridnya, mengangkat, membantu, dan membanggakan muridnya. menceritakan cerita lucu muridnya kepada seseorang bahwa menjadi seorang pendidik dan bertemu dengan berbagai tingkah lucu murid-muridnya merupakan hal yang paling menyenangkan dan menarik untuk dijadikan sebuah latar belakang masalah dalam kehidupan yang lebih baik.

Ditempat saya berada sekarang, banyak sekali guru yang bermodalkan tekad dan keikhlasan untuk mendidik generasi penerus bangsa ini. Dengan tidak memikirkan apa yang akan didapat dari apa yang dilakukan, karena orientasinya adalah apa yang bisa diberikan untuk masa depan murid-muridnya. Jadi segala hal diupayakan demi kesuksesan murid-muridnya tanpa mengharapkan apapun. Menjadi guru di tempat saya berada adalah sebuah pengabdian kita kepada masyarakat. PR kita menjadi guru disini adalah bagaimana kita bisa membumikan nama murid-murid kita dengan segala prestasinya. Karena masyarakat punya hak atas kita sebagai guru, untuk mendapat manfaat dari apa yang telah kita pelajari. Salam perjuangan untuk guru-guru diluar sana, abdikan diri kita sebagai guru yang penuh juang dalam mendidik murid-murid bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun