Mohon tunggu...
Rosika Ngagelina
Rosika Ngagelina Mohon Tunggu... -

Lord Jesus Christ | Desain Komunikasi Visual's line | blogger. writer. photography. drawing. | February 2017 :) | Rainbow's line.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mother's Day

22 Desember 2012   05:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bagaikan bulatan kecil. menggeliat, berputar, dan hanya ada pada satu tempat. aku belum bisa bergerak bebas. sekitarku hanyalah air. aku belum bisa melihat dengan jelas, namun aku bisa mendengar suaranya. iya. aku tahu aku dimana. aku ada dalam perut mungil ibuku.

hari demi hari, aku bertumbuh. aku sehat. dan ibuku juga bahagia melihat pertumbuhanku yang semakin membaik sekiranya yang lain. aku semakin bertumbuh besar, dan aku juga sudah siap keluar untuk melihat dunia.

hari itu hari yang berarti buatku. aku bisa menghirup segarnya dunia yang aku belum tahu bagaimana keadaanku untuk berjuang nantinya. aku berterimakasih pada ibuku, aku sudah sampai di dunia. dan aku memuji Tuhanku, bersyukur saat tahu, ibuku tidak apa-apa.

hari itu aku juga bahagia, dibungkus dengan kain kecil yang sangat menghangatkan tubuh mungilku. aku juga merasakan pelukannya padaku. demikian aku juga sama merasakan pelukan hangat ayahku yang tersenyum melihat kehadiranku.

waktu kian belalu. aku semakin tumbuh menjadi anak-anak yang ceria, di antara teman-teman seusiaku, aku yang terlihat paling kreatif dan penuh semangat, rasa ingin tahuku sangat tinggi. kenapa? ibuku selalu mengajarkanku banyak hal baik yang mendukung pertumbuhan tubuh dan juga otakku. setiap hari ibuku memelukku dengan hangat cintanya dan tak pernah lupa memberi banyak nasehat padaku, menjagaku, dan melindungiku dari banyaknya hal-hal negatif yang bisa kapan saja aku terima.

tak peduli apapun, ibuku setia disampingku. aku sakit, dan ia ada menggendongku membawaku ke tempat berobat demi sembuhnya aku tanpa menunda waktu. saat aku sekolah, diantarnya dan dijemputnya dengan setia, menemaniku saat belajar setiap hari, dan mengajarkanku berdoa serta bersyukur setiap waktu.

sekarang aku sudah dewasa. aku masih tetap merasakan bagaimana besar kasihnya padaku. aku mencintainya sama seperti ia mencintaiku.

aku tahu, seringkali aku membuatnya kecewa. namun ia tetap sabar padaku. mungkin aku membuatnya marah, namun kesabarannya tak pernha habis padaku, memberikan banyak hal kecil yang membuatku semakin baik. maafkan aku. thankyou mom ♥

hai, ibu, selamat hari ibu buat semua ibu yang luar biasa di seluruh dunia.

terimakasih buat segalanya yang telah kau beri tanpa pamrih sedikitpun.

selamat hari ibuuuu :*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun