Sambil menahan haus dan lapar, saya istirah di serambi sebuah masjid. Tiba-tiba datanglah seorang yang berkeluh kesah tentang masih banyaknya orang kecil yang membakar uangnya.
"Seharusnya bulan Ramadhan kan berhias dengan ibadah. Ramadhan seharusnya berhias kedamaian dan ketenangan. Namun mengapa masih ada orang yang menodainya. Entah dengan tujuan apa mereka membakar petasan. Suaranya jelas mengagetkan, bahkan mengancam keselamatan orang yang sakit jantung.
Yang lebih menyedihkan, mereka yang menyulut petasan itu anak-anak dari kalangan orang yang kurang mampu. Betapa kasihan mereka... Sudah hidup susah, cari uang susah. Setelah punya sedikit uang kok malah buat beli petasan lalu dibakar. Tolong deh... Jangan bakar uangmu...."
Yah... begitulah meski polisi sudah berusaha mengadakan operasi petasan... tapi mengapa masih ada orang yang membakar petasan. Dan saya setuju agar orang itu jangan suka mengganggu orang lain. Jangan suka menyusahkan diri sendiri dan orang lain. Bukankah orang Mukmin itu adalah orang yang senantiasa menjaga keamanan, baik diri sendiri, orang lain, bahkan alam ini. Hm... kumohon jangan bakar uangmu....
Telkomsel Ramadhanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H