Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jurus Kemenag Hadirkan Menu Katering Jemaah Haji

27 Juni 2018   16:41 Diperbarui: 28 Juni 2018   08:10 3236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perusahaan katering tengah melakukan pengemasan makanan bagi jemaah haji | sumber: sindonews.com

2. Menu variasi ala Nusantara 

Soal menu, tak perlu khawatir karena sudah disesuaikan dengan selera Nusantara. Setiap hari, bahkan menu makan siang dan malam dibedakan. Agar jemaah tidak bosan. Telur, ikan, ayam, atau sapi adalah menu utama di setiap porsi makan. Tentunya dengan berbagai macam olahan. Selain itu ada sayur dan buah sebagai pelengkap.

3. Bumbu impor langsung dari Indonesia 

Tidak tanggung-tanggung, guna memenuhi selera lidah jemaah, pemerintah mensyaratkan perusahaan penyedia katering harus membeli bahan bumbu langsung dari Indonesia.

4. Koki asli Indonesia 

Bukan saja bahan dan menu, pemerintah juga mewajibkan koki yang masak harus dari Indonesia. Hal ini dilakukan semata untuk memastikan bahwa hasil racikan bumbu dan menu sesuai lidah jemaah.

Dapur salah satu perusahaan penyedia katering haji | sumber: materi pembekalan petugas haji
Dapur salah satu perusahaan penyedia katering haji | sumber: materi pembekalan petugas haji
5. Tepat takaran karbohidrat dan protein

Untuk urusan satu ini, pemerintah gandeng ahli gizi untuk menakar kadungan karbohidrat dan protein dari setiap porsi yang disajikan ke jemaah. Dalam standar sudah ditetapkan bahwa setiap porsi makan harus mengandung 200 gram karbohidrat, 100 gram lauk, dan 80 gram sayur, ditambah buah.

Meski demikian, perusahaan katering yang hendak kirim paket makanan ke jemaah wajib mengirim sampel ke pengawas. Pengawas akan menimbang setiap komponen dalam makanan. Melihat kecukupan matang bahan, kemasan, dan tingkat kadaluarsa makanan.

6. Kemasan higienis

Makanan wajib dikemas secara higienis, tanpa sentuhan tangan secara langsung. Setiap kemasan, nasi, lauk, dan sayur dalam posisi terpisah. Guncangan dalam proses distribusi tidak boleh menyebabkan ketiganya bercampur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun