Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik 2018 Lancar, Masih Kurang? [1]

21 Juni 2018   21:38 Diperbarui: 21 Juni 2018   22:08 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi pintu tol Cikarang Utama (sumber: FASI)

Aplikasi Waze (ini tidak bermaksud iklan) dinyalakan, tetapkan tujuan. Perhitungan sementara dari aplikasi, tujuan akan sampai dalam waktu lima jam tiga puluh lima menit. Wah... Seakan tak percaya, dua kali penulis restart aplikasi berbasis peta digital itu. Ternyata hasilnya relatif sama. Meski demikian, antisipasi hadapi kemacetan harus dipersiapkan.

Antisipasi titik rawan kemacetan pertama ada di Cikunir. Ruas pertemuan dari tiga arah ini tidak jarang bikin pengemudi pupus semangat. Pertemuan arus dari tiga tol utama, Jagorawi, Lingkar Utara dan Dalam Kota. Titik ini kendaraan bisa antri lebih dari satu jam untuk masuk jalur arah Cikampek. 

Antisipasi kedua adalah gerbang Cikarang Utama. Disini pun pengemudi harus menahan sabar antri lewati palang pintu. Bayar pun harus antri. Antisipasi ketiga adalah daerah Subang, kalau mau lewat Pantura atau tol Cipali jika terus bablas. Semua harus dihitung cermat, setidaknya persiapan mental, juga kepada seluruh anggota keluarga. 

Jam di dashboard menunjuk pukul lima lewat tiga belas menit, saat kendaraan melaju melewati gerbang Cibubur. Jalanan memang nampak lengang sore itu, di Waze pun belum ada jalur berwarna merah, termasuk di Cikunir. Mobil terus terpacu, lewati gerbang Rambutan, hingga jelang Cikunir.

Disini ada sedikit pelambatan, tapi bukan kemacetan. Masih nampak sisa material pembangunan di sisi jalan yang belum dibersihkan. Mobil pun melaju dengan pasti. Titik rawan kemacetan terlewati, menuju gerbang Cikarang Utama.

Saat jelang pintu Cikarang Utama, yang biasanya harus antri berkilometer, malam itu tidak sampai sepuluh kendaraan di setiap gerbang. Titik rawan kemacetan kedua pun lewat. Begitu pula saat melewati rest area sepanjang tol Cikampek yang selalu padat dengan kendaraan, kali ini lancar jaya. Beberapa petugas nampak berjaga sepanjang pintu masuk.

Melihat kondisi jalanan cukup lancar, penulis putuskan untuk melewati jalur tol Cipali. Meski sadar betul bahwa sepanjang tol ini jumlah rest area belum sebanding dengan jumlah penumpang saat musim mudik. Mengingat bawa dua balita, tentu perlu tempat istirahat yang nyaman.

Mobil terus melaju tanpa mengalami hambatan berarti. Hingga pukul delapan malam, mobil penulis belokan ke rest area km 207. Di sini, tidak sulit mencari tempat parkir. Sembari istirahat, sholat dan makan (buka puasa), selonjorkan kaki. Lebih dari tiga jam berkendara, saatnya ngaso. Dua balita juga perlu ganti pampers. 

Satu jam ngaso sudah cukup, anak-anak sudah nampak seger, bersiap tidur. Sudah menempuh sejauh 217 km, artinya perjalanan masih 170 km lagi.

Mengambil jalur tol Palikanci, lebih lega karena biasanya jalur ini lebih lancar dibanding tol Cipali. Dan benar saja, jalur ini lancar hingga Pejagan. Beranikan diri masuk tol fungsional Pemalang. Meski sedikit dihantui honornya cerita Brexit dua tahun silam. Hingga di ujung gerbang, penjaga tol sarankan keluar Pemalang daripada Bojong atau Warungasem yang jalannya belum maksimal.

Keluar dari tol, sudah berada di timur Kota Pemalang. Kondisi lalu lintas pinggiran kota ini tidak lagi berasa suasana mudik. Kendaraan yang melintas sebagian besar penduduk setempat dan beberapa bus malam. Mudik tahun ini memang beda. Mudik tanpa rasa mudik, relatif lancar tanpa ada kemacetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun