Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aneka Macam Kebutuhan Jemaah Haji di Tanah Suci

30 April 2018   16:00 Diperbarui: 30 April 2018   16:04 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | sumber: waspada.co.id

Dalam praktik di lapangan akan ditemui ada pihak atau kelompok yang mengajak pembayaran dam dan kurban dilakukan secara kolektif. Jika menghadapi kondisi demikian, pastikan jemaah peroleh bukti resmi dari otlet, bukan bukti abal-abal seakan resmi yang dibuat oknum.

Ketiga, kebutuhan wisata. Meskipun ini tidak termasuk dalam rangkaian haji, jemaah Indonesia tak jarang melewatkannya. Berbagai destinasi wisata sekitar Madinah dan Mekah ingin didatangi. Bahkan ke Jeddah, yang notabene bukan kota perhajian, tetap menarik untuk didatangi, setidaknya untuk belanja.

Di Madinah, selain Masjid Nabawi sebagai pusat kegiatan ibadah, Masjid Kiblataian menjadi tujuan jemaah asal Indonesia. Masjid ini pernah berakibat ke Masjid Aqsha sebelum Allah memerintahkan ke Rasulullah berpindah Kiblat ke Kabah. Destinasi lain ada Jabal Uhud, tempat saat Rasulullah perang menghadapi serbuan kaum Quraisy. Tempat lainnya ada Percetakan Al Quran.

Sementara di Mekah ada Jabal Noor. Puncaknya ada Gua Hira, tempat Rasulullah terima wahyu pertama. Selain itu ada Jabal Rahmah yang terletak di tengah Padang Arafah. Dipercaya tempat Adam dan Hawa bertemu setelah sekian tahun berpisah saat diturunkan ke bumi. 

Jemaah perlu mengukur kemampuan diri terutama kondisi fisik. Cuaca sangat panas, beresiko bagi jemaah lansia.

Keempat, kebutuhan oleh-oleh. Orang pulang dari haji rasanya aneh jika tak bawa oleh-oleh. Sanak saudara, masyarakat akan berkunjung bersukaria mengharap berkah doa dari jemaah haji. Setidaknya ada buah tangan yang bisa diberikan kepada mereka.

Soal oleh-oleh, ada beraneka ragam jenis. Harga relatif murah. Mainan anak, baju, sajadah, suvenir, makanan, hingga perhiasan. Boleh saja membeli oleh-oleh langsung dari Tanah Suci. Permasalahan berikutnya adalah bagaimana membawa pulang ke Tanah Air. 

Koper yang boleh dibawa jemaah ke pesawat hanya tiga jenis, koper bagasi, koper kabin dan tas paspor. Selebihnya akan kena razia petugas saat masuk bandara. Solusinya dikirim lewat jasa pengiriman, sembilan atau sepuluh Riyal per kilogram. 

Hampir di semua kota besar di Indonesia, ada toko menyediakan oleh-oleh khas haji. Tidak ada salahnya sementara keluarga di rumah menyiapkan oleh-oleh yang dibeli dari toko tersebut. 

Salam~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun