Kegembiraan terpancar jelas pada wajah para siswa-siswi tingkat SMA sederajat. Hari ini mereka telah menyelesaikan soal-soal yang di ujikan pada mata pelajaran yang telah ditentukan sesuai bidangnya masing-masing. Euforia pun mereka luapkan dengan menangis bersama dan berpelukan dengan teman-temannya, bahkan ada yang berteriak: “Bebas!” Walaupun kelulusan baru akan di umumkan sekitar satu bulan kemudian, nampaknya mereka tidak peduli, kegembiraan harus dirayakan, begitu kurang lebih yang ada dalam pikirannya.
UN bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan suatu awal kehidupan. Yang patut jadi pemikiran para siswa adalah mau kemana setelah UN? Jawabannya tentu beragam: mulai dari meneruskan kuliah, mencari kerja, berwirausaha, adapula yang ingin santai dulu, menikmati hidup katanya. Setiap pilihan pasti memiliki alasan dibaliknya. Apapun itu, berikut adalah hal-hal yang perlu dipersiapkan sesuai jenis pilihan para siswa yaitu:
1. Melanjutkan kuliah
Beruntunglah siswa yang berkesempatan melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Pilihlah jurusan sesuai dengan minat, jangan ikut-ikutan tren atau sekedar solidaritas antar teman. Jika tidak, maka perjalanan bertahun-tahun menuntut ilmu tidak akan menjadi proses yang menyenangkan. Cari info sebanyak-banyaknya, perguruan tinggi mana yang dituju, adakah program studi yang dimaksud. Banyak waktu luang sambil menunggu pengumuman kelulusan, manfaatkan untuk mengerjakan soal-soal latihan ujian masuk perguruan tinggi.
2. Mencari kerja
Melanjutkan kuliah bukanlah segalanya. Banyak juga siswa yang memutuskan untuk bekerja. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) biasanya terdapat Bursa Kerja Khusus (BKK) yakni kerjasama perusahaan dengan pihak sekolah mengadakan tes untuk lowongan kerja sesuai yang dibutuhkan, meskipun kelulusan belum diumumkan dan ijazah belum dibagikan. Selain itu, perlu juga dipersiapkan syarat-syarat pendukung lainnya seperti : Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Kartu Tanda Pencari Kerja (biasa disebut Kartu Kuning), fotokopi KTP (bila sudah punya), pas foto, daftar riwayat hidup dan surat lamaran kerja. Stock persyaratan tersebut perlu dipersiapkan minimal 5 set berkas lamaran, sehingga bila ada lowongan kerja mendadak, para siswa sudah siap, tidak perlu bingung dan repot lagi mempersiapkan segalanya.
3. Berwirausaha
Selain melanjutkan kuliah dan mencari kerja, berwirausaha juga bisa menjadi pilihan. Jika kuliah terkendala dana, serta mencari kerja tetap membutuhkan waktu, maka berwirausaha bisa langsung dilaksanakan kapan saja, dimana saja. Modal tidak hanya berupa uang, namun kemauan, tekad yang kuat serta motivasi tinggi sudah menjadi modal awal dalam memulai wirausaha. Mulai dari menekuni hobi, memasarkannya secara kreatif dengan memanfaatkan teknologi, serta produk-produk yang inovatif, beda dari sebelumnya maka tidak perlu lapak khusus dalam menjual produknya, berjualan online adalah solusinya. Selain itu re-seller suatu produk juga bisa jadi pilihan. Intinya wirausaha adalah kemandirian, untuk menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat, minimal bagi diri sendiri dan orangtua.
Mengutip salah satu iklan minuman: “Apapun pilihannya, yang penting adalah bagaimana menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.” Entah itu melanjutkan kuliah, mencari kerja atau berwirausaha, semua perlu dipersiapkan semaksimal mungkin, jangan membuang waktu lagi. Agar masa muda yang singkat ini bisa terisi dengan proses memantaskan diri untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, serta membuat orangtua bangga merupakan tabungan di akhirat sebagai anak yang berbakti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H