Dulu, jalan ini adalah jalan yang paling aku hindari karena rawan macet dan rawan razia polisi, haha. Dulu jalan ini adalah jalan yang terkenal dengan kesemerawutannya karena banyak mobil atau motor yang parkir sembarangan. Dulu, jalan yang besar ini terasa sempit karena dipenuhi oleh mobil dan motor para pemarkir yang tak bertanggungjawab. Dulu, tak ada sedikitpun keindahan yang bisa dinikmati ketika melewati Jalan Sudirman.
Namun kini, Jalan Sudirman tak lagi seperti dulu lagi. Sungguh, aku takjub melihat jalan yang dulu sering macet karena banyak mobil atau motor parkir sembarangan menjadi jalan yang lengang. Aku takjub melihat jalan yang dulu begitu semerawut menjadi jalan yang indah dan artistik.
Jalan Sudirman telah berubah menjadi lebih indah. Mungkin benar kata orang-orang, “semua akan indah pada waktunya..” Ya, begitupun dengan Jalan Sudirman. Mungkin sudah waktunya jalan ini menjadi indah.
Teringat tentang kata-kata “semua akan indah pada waktunya,” membuat diriku bertanya-tanya. “Apakah bisa semua menjadi indah pada waktunya jika kita hanya menunggu?” Pikirku.
“Apakah bisa semua menjadi indah pada waktunya jika kita tak melakukan usaha apapun?” Tanyaku penuh ragu.
Pertanyaan-pertanyaan itu terus membayang dalam pikiranku selama aku melewati Jalan Sudirman, sampai pada akhirnya aku melihat mereka di sudut jalan. Mereka dengan tangan-tangan kuatnya berusaha membenarkan trotoar jalan, menata jalan dengan bola-bola batu agar terlihat lebih indah dan artistik.
Lantas aku terpikir, mungkin kedengarannya adalah hal yang sepele hanya memindahkan batu dan menata batu di trotoar jalan. Namun aku bertanya kembali pada diriku, “benarkan itu hal yang sepele?” Lalu aku termenung…
Tidak. Di dunia ini tidak ada hal yang sepele. Setiap peran, setiap pekerjaan memiliki nilai yang berarti jika diarahkan untuk perbaikan. Begitupun dengan mereka, walaupun mungkin hanya tangan-tangan kuat yang mereka miliki. Namun, dengan tangan-tangan kuatnya mereka bekerja bersusah payah menata Jalan Sudirman menjadi lebih indah dan tertata. Tanpa tangan-tangan kuat mereka, mungkin Jalan Sudirman yang indah takkan tercipta.
Jalan Sudirman, Bandung
2 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H