Keamanan perangkat lunak dan aplikasi juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan komputer dalam pengembangan kode yang aman, deteksi kerentanannya, serta upaya untuk mencegah eksploitasi dari celah keamanan.
3. Statistika dan Probabilitas: Analisis Risiko dan Kelemahan KeamananÂ
Statistika dan probabilitas sangat penting dalam menganalisis dan mengevaluasi potensi ancaman terhadap sistem keamanan siber. Ilmu statistika digunakan untuk mengukur risiko dan kerentanannya, yang memungkinkan pengembang sistem untuk mencegah serangan atau kebocoran data.
Analisis Keamanan
Pola serangan atau kemungkinan kelemahan algoritma kriptografi diperiksa dengan teknik analisis statistik. Misalnya, serangan statistik seperti analisis frekuensi dapat digunakan untuk mencoba membongkar pesan yang terenkripsi.
Keamanan Protokol
Probabilitas juga digunakan untuk menilai seberapa aman suatu protokol enkripsi. Para peneliti dapat mengestimasi kemungkinan keberhasilan serangan terhadap sistem kriptografi dengan menggunakan model probabilistik.
4. Simulasi dan Pemodelan: Menguji Keamanan SistemÂ
Simulasi matematika dan pemodelan komputer sangat penting untuk menguji keandalan dan ketahanan sistem keamanan. Para peneliti dapat mensimulasikan serangan terhadap sistem dan mengevaluasi seberapa efektif pertahanan sistem.
Simulasi Kriptografi
Untuk menguji kekuatan algoritma enkripsi dalam menghadapi serangan ini, peneliti dapat memodelkan berbagai jenis serangan, seperti serangan brute force, serangan man-in-the-middle, dan serangan side-channel.
Keamanan Jaringan
Pemodelan matematis juga digunakan untuk menganalisis keamanan jaringan, menemukan titik lemah yang potensial, dan membuat strategi pertahanan yang lebih baik.
5. Aplikasi dalam Dunia Nyata: Penguatan Infrastruktur Keamanan Siber
Peran MIPA dalam keamanan siber dan kriptografi tidak terbatas pada pengembangan teori dan algoritma. Aplikasi kehidupan nyata melibatkan pengelolaan data pribadi, transaksi keuangan, dan komunikasi penting antar lembaga.
E-commerce dan Bank Digital