Semarang, 30 Juli 2024 Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang tergabung dalam Giat 9 baru-baru ini melaksanakan program kerja individu yang bertujuan untuk meningkatkan budi pekerti dan karakter anak melalui pembiasaan penggunaan unggah-ungguh berbahasa Jawa. Program ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap penurunan penggunaan bahasa Jawa yang sudah jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta dampaknya terhadap pembentukan karakter anak.
Dalam kegiatan yang diadakan dengan anak-anak yang berada di Desa Jurangagung, mahasiswa Unnes mengadakan sosialisasi tentang pentingnya unggah-ungguh, yaitu tata krama dan etika dalam berbahasa Jawa yang mencerminkan adab dan penghormatan kepada orang lain. Sosialisasi ini mencakup berbagai metode, mulai dari pembelajaran interaktif hingga simulasi penggunaan bahasa yang benar sesuai dengan konteks sosial.
Rosidha Febriani, sebagai pelaksana program menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan bahasa Jawa yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat nilai-nilai moral dan etika. “Dengan mengajarkan unggah-ungguh, kami berharap anak-anak tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga memahami pentingnya menghormati orang lain serta membentuk karakter yang baik,” ujar Rosidha.
Sosialisasi ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak langsung pada anak-anak yang berada di Desa Jurangagung, tetapi juga mendorong anak-anak untuk lebih peduli terhadap penggunaan bahasa dan budaya lokal. Mahasiswa Unnes Giat 9 berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melaksanakan program-program yang mendukung pelestarian budaya serta pembentukan karakter anak di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H