Penelitian dilakukan dengan Indikator Kinerja, sebagai berikut:
A. Aktivitas Fisik
- Siswa melakukan pengamatan;
- Siswa mencatat;
- Siswa mendengar penjelasan guru;
- Siswa memperhatikan penjelasan guru;
- Siswa mengkomunikasikan.
B. Â Aktivitas Mental
- Siswa menganalisa
- Siswa memecahkan masalah
- Siswa mengingatkan
- Siswa menanggapi
- Siswa mengambil Keputusan
C. Â Aktivitas Emosional
- Siswa berani bertanya
- Siswa antusias terhadap pelajaran
- Siswa menghaegai pendapat teman
- Siswa gembira dalam mengikuti pelajaran.
Dari pengamatan awal, diperoleh data bahwa rata-rata persentase aktivitas fisik siswa 28%, rata-rata persentase aktivitas mental siswa 24%, sedangkan rata-rata persentase aktivitas emosional siswa 31,25%. Setelah mengadakan pengamatan awal kemudian dilaksanakan penelitian siklus I, dengan data rata-rata persentase aktivitas fisik siswa 59%, rata-rata persentase aktivitas mental 54%, dan rata-rata persentase aktivitas emosinal 60%. Kemudian data dari penelitian siklus II dengan rata-rata persentase aktivitas fisik 84%, rata-rata persentase aktivitas mental 76%, dan rata-rata persentase aktivitas emosional 88,75%.
Berdasarkan diagram batang diatas, terjadi peningkatan sebagai berikut:
- Rata-rata aktivitas fisik sebelum siklus 28% menjadi 84% (meningkat 56%)
- Rata-rata aktivitas mental sebelum siklus 24% menjadi 76% (meningkat 52%)
- Rata-rata aktivitas emosional sebelum siklus 31,25% menjadi 88,75% (meningkat 57,5%)
Berdasarkan uraian diatas, secara keseluruhan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 06 Tapen Kecamatan Suti Semarang, dengan menerapkan metode inkuiri dapat dikatakan berhasil. Dengan kata lain, metode inkuiri cocok diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SDN 06 Tapen Kecamatan Suti Semarang karena terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa.
Kesimpulannya yaitu temuan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan metode pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh karena itu, disarankan agar guru dan pihak sekolah mempertimbangkan penggunaan metode inkuiri sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa.
Daftar Pustaka:
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana prenanda media group.
Sardiman. 2010. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.