Mohon tunggu...
Rosi Wahyana
Rosi Wahyana Mohon Tunggu... -

Bergerak Tuntaskan Perubahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Sangka

16 Februari 2014   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nadia, stasiun KA, siang hari

(sebelum nadia menunggu kereta datang nadia pun membeli koran dan kue)

Nadia : bu, saya beli koran dan kue ini, (sambil mengambil koran dan sekotak kue) berapa bu?

Pedagang : semua nya Rp.10.000 nak

Nadia : (memberi uang nya dan memasukan kue ke tas)

Nadia, tempat menunggu, siang hari

Nadia pun menemukan tempat duduk lalu iya duduk dan membaca koran yang baru ia beli tadi

(dalam keasikkan nya tersebut nadia melihat anak lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka )

Nadia : (mencoba mengabaikan) lalu ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam)

Lelaki : (memakan kue dan hampir menghabiskan nya)

Nadia : (dengan raut wajah yang kesal dan mengucap dalam hati) “kalau aku bukan orang baik sudah aku tonjok dia!!”

Lelaki : (berprilaku cuek dan tenang terhadap sikap wanita itu)

Ketika hanya satu kue yang tersisah

Nadia : (dengan muka bingung dan bertanya-tanya) “apa yang akan iya lakukan dengan senyum tawa wajah nya tawa gugup)

Lelaki : (sambil membagi dua dan menawarkan) ini mba kue nya. (lalu tersenyum kepada wanita itu)

Nadia : (sambil berfikir) “ya ampun lelaki ini berani sekali) sambil mengambil kue dengan kasar.

Nadia pun semakin kesal dengan tingkah lelaki itu dan untung nya pemberangkatan kereta pun tiba

Nadia : (sambil mengumpulkan barang milik nya dan menuju gerbang kereta api) dan menolek kepada lelaki itu “pencuri tak tahu terima kasih” dan meninggalkan lelaki itu.

Nadia, dalem kereta siang hari

Nadia pun menaiki kereta dan duduk di kursinya.

Nadia : (sambil mencari koran di dalam tas)

(sambil menahan nafas dengan kaget) kok milik ku ada disini? Jadi kue tadi milik nya dan ia mencoba berbagi terlambat untuk meminta maaf (sambil bersandar diri di kursi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun