Mohon tunggu...
Rosi ElsaHandayani
Rosi ElsaHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih belajar

Nama saya Rosi Elsa Handayani saat ini masih menempuh pendidikan di PTN saya mencoba untuk mengembagkan bakat dan minat saya di kompasianai ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Perempuan di Masa Pandemi

27 April 2022   09:36 Diperbarui: 27 April 2022   09:37 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peranan perempuan diranah kehidupan saat masa pandemi menuai banyak kontrafersi yang beragam, hal ini terlihat jelas akibat dari susah nya mendapatkan kesempatan dalam berkerja, hingga polemik rumah tangga yang mengklaim perempuan harus tanggung dan hebat dalam menjalankan tugas serta kehidupan,namun hal itu  menjadikan banyak perempuan yang kehilangan kesempatan pekerjaan akibat dari keberlangsungan Pandemi yang panjang, harus jeli dalam mencari kesempatan kerja.

Perempuan di masa kini di harapkan bisa berkarier sesuai begron yang ia miliki namun pandangan terhadap begron yang ia miliki tidak sesuai dengan harapan yang di peroleh, ujung-ujungnya perempuan tersebut tidak memiliki kesempatan dalam karirnya.

Kontrafersi seperti itu menjadi momok dalam kehidupan sehari-hari di masa Pandemi naas kesempatan untuk memiliki suatu pekerjaan haruslah bersaing dengan Ribuan orang dalam memperoleh profesi yang di harapkan.

Disisi lai peranan perempuan sebagai ibu rumah tangga di kala Pandemi tidak begi berkembang akibat dari kemerosotan pendapatan dan kurangnya mendapatkan kesempatan berkerja, sementara itu kebutuhan berbanding terbalik dengan realitas yang ada pada masa Pandemi, barang-barang pokok dan sembako drastis harganya ikut melonjak tidak sesuai harapan.

Pengaruh Pandemi memberi banyak pelajaran terhadap dunia karir dan pekerjaan bagi perempuan, di bandingkan degan tahun-tahun sebelumnya pergerakan perempuan sudah mulai berkembang, hanyalah pergerakan tersebut sudah bergerak sedikit demi sedikit. Gerakan perempuan yang di suarakan oleh R.A Kartini dalam bukunya yang berjudul " Habislah Gelap Terbitlah Terang" memberi motivasi dan harapan terhadap perempuan generasi selanjutnya.

Hak-hak dan pengakuan terhadap perempuan masih belum stabil sehingga kesetaraan gender yang dimiliki oleh perempuan sering tertindas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun