Mohon tunggu...
Rosi ElsaHandayani
Rosi ElsaHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih belajar

Nama saya Rosi Elsa Handayani saat ini masih menempuh pendidikan di PTN saya mencoba untuk mengembagkan bakat dan minat saya di kompasianai ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Atik Tolak Bala, Tradisi Masyarakat Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingku

18 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 20 April 2021   22:21 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atik tulak bala merupakan sebuah rangkaian budaya masyarakat di kenagarian lubuk pandan kecamatan 2 x 11 Enam Lingku, hal ini di lakukan guna mencegah sekalian bala baik itu bala manusia,hewan,dan tanam.

Atik tolak bala ini sudah di lakukan turun temurun dari orang-orang terdahulu sampai saat sekarang masih di lakukan,dilihat dari sisi lain Atik tulak bala yang di lakukan masyarakat yaitu:

1. Atik tolak bala dalam kampung,dengan tujuan agar kampung tersebut terhindar dari malapetaka yang meresahkan masyarakat seperti  banyak maksiat yang terjadi di kampung tersebut yang mana sudah tercemar dan masyarakat dalam kampung tersebut sudah terkena bala yang di akibatkan oleh maksiat, maka dari itu diadakanlah Atuk tolak bala agar kampung tersebut tidak lagi mendapatkan musibah.

2. Atik tolak bala di sawah,dengan tujuan agar sawah tersebut  terhindar dari hama atau penyakit yang bisa menyebabkan gagal panen,dengan demikian diadakan lah Atik tolak bala dari sawah ke sawah dengan titik pemberhentian yang telah di tentukan seperti di mesjid, surau-surau terdekat. 

biasan Atik tolak bala ini di dampingi oleh tuangku,labai dan masyarakat khususnya kaum laki-laki sedangkan kaum perempuan biasanya beriyur atau menyumbangkan nasi bukus per rumah dan di atarkan dimana pemberhentian yang telah di di tentukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun