Senin (19/03/18) Tim Konservasi Kenya mengabarkan bahwa badak putih jantan terakhir di dunia yang bernama Sudan mati. Sudan memang sudah lama mengalami komplikasi dengan berbagai penyakit yang dideritanya.Dan pada Selasa (20/03/18) Tim Konservasi Kenya megabarkan secara resmi periha kematian 1 dari 3 Badak Putih yang tersisa di dunia. Â
Salah satu faktor yang mempercepat kematian Sudan ialah karena Sudan dengan terpaksa di suntik mati oleh Balai Konservasi OI Pejeta, tentunya hal ini dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan juga karena Sudan Sudan terlalu lama menderita akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.
Sudan mati pada usia nya yang Ke 45 tahun. Kematian nya ini membawa ancaman kepunahan terhadap spesies badak putih yang ada di dunia. Diketahui bahwa sebelum Sudan mati, di dunia tepatnya di Kenya terdapat 3 badak Putin, yaitu 1 badak putih jantan, dan 2 badak putih betina. Setelah Sudan mati, kini didunia hanya tersisa 2 spesies badak putih saja.
Maka dari itu, dapat dipastikan bahwa lambat laun, dan tidak lama lagi badak putih akan mengalami kepunahan, karena sudah tidak ada badak putih jantan, maka mustahil kedua badak putih betina tersebut dapat berkembang biak.
Sepanjang hidupnya memang Sudan sudah lama menahan beban dari penyakit yang dideritanya, disamping itu setiap hari selama 1x24 jam Sudan selalu mendapat pengawalan, penjagaan dan pengawasan full dari pihak setempat. Hal itu dimaksudkan untuk meghindarkan Sudan dari ancaman pemburuan liar yang selalu mengintainya. Wajar saja, cula yang dimiliki oleh badak bernilai jual tinggi, karena memiliki banyak khasiat yaitu salah satunya dapat menabah keperkasaan seorang lelaki.
Kematian Sudan memang menjadi kabar yang cukup menggemparkan, karena Sudan sendiri sempat terkenal karena upaya nya berjuang untuk menyelamatkan spesies nya dari ancaman kepunahan. Dimana karena hal itu Sudan di daftarkan dala aplikasi Tinder, kurang lebih begitulah awal kisah dari terkenalnya Sudan.
Upaya Sudan sendiri yang dilakukan oleh Sudan sebelumnya yaitu, Sudan sudah pernah berjuang menyelamatkan dirinya dari kepunahan spesiesnya dialam liar, sebelum akhirnya ia masuk dalam lembaga konservasi hewan di Afrika.
Banyak pihak yang bersedih dengan kematian  Sudan ini. OI Pejeta pun sempat berbicara di umum bahwa sepanjang hidup Sudan sudah banyak kontribusi yang ia berika demi menjaga ancaman kepunahan spesiesnya. Kini spesiesnya sudah terancam punah dan satu-satu nya Cara alternatif untuk menjaga spesies ini tetap ada di dunia yaitu dengan melakukan ferrtilisasi in vitro pada badak putih betina yang masih tersisa.
Pihak konservasi, dan sebagian besar orang berharap bahwa banyak pihak yang dapat belajar dari kematian badak putih jantan Sudan ini. Demi menjaga hewan-hewan dari kepunahan, janganlah memburu hewan dengan liar. Terlebih hewan-hewan yang sudah terancam punah dan dilindungi oleh pemerintah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H