Mohon tunggu...
ROSHYDATUL ISTIQOMAH
ROSHYDATUL ISTIQOMAH Mohon Tunggu... -

Mahasiswa aktif PGMI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meneropong Budaya Pendidikan di Indonesia

17 Maret 2018   06:52 Diperbarui: 17 Maret 2018   09:01 3564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya merupakan suatu kebiasaan yang diakui dan terjadi pada suatu wilayah, serta merupakan satu unsur yang tak dapat terpisahkan dari subyeknya.  Setiap daerah maupun wilayah pasti memiliki budaya tersendiri,  budaya inilah yang dapat menjadi pembeda antara wilayah satu dengan wilayah yang lain.  Bahkan juga negara yang satu dengan negara yang lain.

Sedangkan pendidikan sendiri merupakan suatu faktor penting bagi kemajuan suatu negara.  Bahkan, terkadang pendidikan juga dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan dan keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu negara.

Dan pastinya setiap negara mempunyai  tata dan aturan tersendiri dalam mengatur pendidikan di wilayah mereka,  dan berbeda beda pada setiap wilayahnya. 

Lalu, bagaimana dengan budaya pendidikan yang terdapat di Indonesia? 

Apakah sudah sesuai dengan keadaan masyarakat atau kah masih perlu ditinjau ulang kembali penerapannya?

Dapat diketahui oleh masyarakat umum bahwa akhir-akhir ini pendidikan Indonesia banyak diwarnai oleh beberapa kejadian, baik yang memberi citra positif maupun citra negatif pada dunia pendidikan Indonesia. 

Berikut beberapa budaya pendidikan Indonesia yangbdapat diteropong oleh masyarakat umum :

1.Pergantian Kurikulum

Telah diketahui khlayak umum,  bahwa beberapa tahun terakhir ini budaya pendidikan Indonesia mulaI berbenah.  Dari yang dulunya menganut kurikulum KTSP dan berbasis teacher center kini telah beralih dengan menganut kurikulum 2013 yang berbasis student center.

Tentunya perubahan ini tidak serta merta dapat diterima oleh masyarakat pendidikan. Banyak pro dan kontra yang mewarnai peluncuran kebijakan baru ini. 

Benar saja,  dikarenakan Indonesia amatlah luas dengan keragaman yang ada pada setiap sisinya,  hal ini membuat kebijakan pergantian kurikulum berbasis student center ini tidak dapat diterima di beberapa wilayah di Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun