Mohon tunggu...
ROSHYDATUL ISTIQOMAH
ROSHYDATUL ISTIQOMAH Mohon Tunggu... -

Mahasiswa aktif PGMI UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sinopsis Film "Naga Bonar", Film Terbaik Tahun 1987

10 Februari 2018   08:52 Diperbarui: 10 Februari 2018   08:58 4825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: rinanur.com

Naga Bonar yaitu seorang yang dikenal sebagai copet pada zaman Jepang dan pernah menjadi tawanan perang Jepang. Naga Bonar mempunyai seorang teman dekat bernama Bujang, dimana ada Naga disitu juga ada Bujang. Sampai pada akhirnya pada saat Naga dan Bujang keluar dari tahanan Jepang disaat itu bertepatan dengan diumumkannya proklamasi kemerdekaan RI, hal ini diketahui  Naga dari Bang Pohan. Namun, diwilayah Medan tempat Naga Bonar berada, belum sepenuhnya merdeka. Masih ada beberapa penjajah  Belanda yang dating kembali untuk menguasai Indonesia.

Naga Bonar yang mempunyai riwayat malaria sendiri, sempat kambuh beberapa saat setelah mendengar berita kemerdekaan RI, kemudian Naga dibawa ke salah satu dokter teman Bang Pohan. Akan tetapi, beberapa waktu setelah kejadian itu, dokter yang sempat merawat Naga itu dituduh sebagai mata-mata Belanda hanya karena terdapat keju dirumahnya.  

Sampai pada akhirnya Naga Bonar menjadi garda depan dalam pertahanan kemerdekaan NKRI. Setelah sempat beradu  senjata, akhirnya diputuskan untuk melakukan perundingan antara pihak Belanda dan Indonesia atas perintah Gubernur, dan sebelum perundingan dijalankan Naga beserta pasukan terlebih dahulu pindah ke markas yang lain.

 Berpindahnya Naga Bonar ke markas baru, mempertemukannya dengan Kirana putri Dokter yang pernah merawatnya dulu, yang pada saat itu menjadi tawanan pihak Indonesia. Diam-diam Naga pun menaruh hati pada Kirana. Sesaat setelah kepindahannya, Naga dan pasukan menyiapkan strategi untuk melakukan perundingan. Lukman, salah satu pasukan yang pandai berkata menyarankan untuk memberikan pangkat kepada beberapa pasukan agar mereka lebih dihargai oleh Belanda. 

Dan akhirnya mulai saat itu Naga Bonar mendapat pangkat cuma-cuma sebagai seorang jenderal. Setelah itu Naga Bonar juga berhasil mendpaatkan hati Kirana, setelah sempat beradu dengan kawannya sendiri yang juga mengaku menjadi seorang jenderal yaitu Maryam.

Pemberian pangkat oleh Lukman itu membuat kecemburuan sosial pada Bujang. Ia tidak terima hanya mendapat pangkat seorang kopral. Bujang ingin menunjukkan bahwa dirinya pantas diberi pangkat yang tinggi. Dia mencuri baju Naga Bonar dan menuju parit Buntar (tempat yang ditunjukkan Naga kepada Belanda sebagai markas Indonesia). 

Alhasil Bujang pun tewas saat itu. Naga sangat terpukul dengan peristiwa tewasnya Bujang. Dan bersamaan dengan itu Naga juga dibuat kecewa dengan kelakuan Lukman yang telah menghamili gadis desa bernama Jamilah. Belanda pun dianggap berkhianat dengan perjanjian. Diakhir cerita Naga Bonar ditemani dengan Kirana pergi ke Parit Buntar untuk melakukan perlawanan pada Belanda. Dan akhirnya pasukan Naga dapat meluluh lantahkan Belanda, yang ditandai dengan orasi yang disampaikan oleh Naga Bonar dan Kirana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun