SURABAYA, Lagi -lagi berbicara soal Covid19 , Virus yang sedang melanda di berbagai Negara hingga belahan dunia , kali ini Indonesia yang terserang, Masyarakat yang sudah tertular dengan jumlah angka yang mencapai Ratusan bahkan sekarang meningkat hingga mencapai  Ribuan kasus.
Penularan virus ganas ini, tidak peduli kepada siapa ia akan menghinggap entah kepada Publik Vigur, Pejabat, kawula muda, hingga masyarakat kecil, sungguh datangnya Virus ini sangat menjadi pusat perhatian semua orang. Rasa cemas, takut, waspada, bercampur jadi satu, mereka berbondong- bondong membeli masker , Handsanitizer. Â Apabila di amati di tempat -- tempat umum sering di jumpai wastafel di lengkapi dengan sabun agar tidak lupa untuk sering- sering mencuci tangan demi menjaga kebersihan sesama.
Dengan munculnya virus ini di Indonesia ,tidak hanya keterbatasan masker dan handsanitizer, melainkan membuat jalanan sepi, tempat- tempat keramaian pun menjadi sepi seperti : Mall, tempat makan beberapa harus tutup , caffe, warkop pun tutup tindakan tersebut di lakukan atas dasar kebijakan dari pemerintah yang memberi himbauan selama Covid19 tidak kunjung reda di berlakukan pembatasan dalam segala kegitan yang mengharuskan bertemu dengan banyak orang , seperti : WFH Work From Home , sekolah Onlie , kuliah Online, orderan ojol yang semakin menipis karna banyak tempat -- tempat makan yang tutup, karyawan yang tidak bisa WFH pun juga terpaksa harus di liburkan sementara tanpa di bayar , ada pula keputusan perusahaan yang harus mengurangi tenaga kerja di tengah Pandemi Covid19 ini.Â
Lalu bagaimana dengan perekonomian Indonesia kalau keadaan semakain terpuruk dan tidak kunjung membaik ? segala cara dapat di lalui oleh masyarakat Indonesia untuk menghadapi Pandemi Covid19 dengan teteap beraktivitas dan menjaga kesehatan .
Zuhruf Abdur Rahman, 25Th Pria muda asal pulau garam ini setiap harinya melakukan aktifitas dengan bekerja sebagai seles Promotion Boy Alat Refleksi di salah satu Dept. Store di Surabaya SOGO Galaxy Mall. Ia bekerja sejak Maret 2019, dia merupakan lulusan Sarjana S1, di kampus ternama di Madura yakni Universitas Trunojoyo di Tahun 2014 dengan mengambil Program pendidikan Managemen, Ia memulai karirnya sebagai seles kartu kredit di salah satu bank swasta di Surabaya dengan aktifitas pekerjaannya yang di haruskan mencari nasabah untuk menawarkan jasa Apply Kartu Credit , pekerjaan itu hanya berlangsung selama 6 Â Bulan saja. Â
Kemudian Rahman berhenti bekerja dikarenakan mendapat info tawaran pekerjaan dari salah satu seorang teman nya , Rahman di beri info bekerja di bidang Ritel sebagai seles Alat Refleksi atau alat Pijat yang akan di tempatkan di Sogo Galaxy Mall Surabaya , Rahman pun memberanikan diri mencoba tawaran pekerjaan tersebut. Menurutnya bekerja di bidang kartu kredit dengan mencari nasabah itu cukup lumayan sulit " Apabila saya tidak mendapat nasabah, saya tidak dapat tambahan isentif, sedangkan saya di sini merantau tidak punya sanak saudara , Ujarnya "
Pria muda 25th ini kerap di panggil maman sebagai panggilan akrabnya di lingkungan pekerjaannya, Maman merupakan sosok yang mandiri dan pantang menyerah dalam mengejar sebuah keberhasilan. Di tengah pandemi Covid19, Â ia terkena imbasnya . Mula nya ia harus bekerja setiap hari dengan berpenghasilan 1 bulan full sesuai dengan gajinya yang ia peroleh biasanya da nada tambahan uang lembur plus Insentif , kini Ia harus bekerja dalam 1 minggu hanya 3 kali saja.Â
Gaji pun mengikuti hitungan jam dan hari kerja lalu maman mendaptkan hasil berapa dalam 1 bulan , dalam keadaan yang seperti ini, Ia anak perauntauan ingin pulang ke Madura pun tidak di anjurkan karena adanya kebijakan pemerintah Madura , dimana kebijakan itu menghimbau apabila ada warga desa Sokalelah , kec Gadur Madura, yang datang dari Kota untuk mudik harus mengikuti prosedur untuk di isolasi selama 14 hari. Sedangkan maman mempunyai tanggungan untuk membiyai keluarganya bapak dan ibunya yang bertempat tinggal di Madura.
Maman pun memutuskan untuk tidak mudik dahulu dengan kondisi yang belum kondusif saat ini, maman menahan rindu dengan Orang tuanya di kampung ,dia hanya mampu berkomunikasi dengan bertatap muka melalui layar handpone , biasanya dia selalu menyempatkan untuk pulang ke desa Sokalela untuk melepas rindu kepada kedua Orang tuanya.
Pria muda ini mencoba berusaha dengan memanfaatkan kondisi saat ini untuk mencari penghasilan tambahan untuk menambal kebutuhan nya dengan membuka Jastip ( Jasa Titip ) dengan himbaan pemerintah masyarakat tidak boleh keluar rumah apabila tidak berkepentingan apalagi belanja , mungkin sebagian orang --orang sudah mulai takut untuk memasuki mall. Maman memulai usahanya dengan cara memposting produk- produk di akun Instagramnya dan status WhatsApp nya, Produk yang di jual berupa Barang Fashion Original tentunya yang tersedia di Mall, seperti : Sepatu , baju, kemeja , kaos ,tas wanita & pria, Â spray & badcover , sandal pria dan wanita.
Usaha maman mulai berjalan walaupun awal perjalananya tidak ramai orderan, tetapi dia terus mencoba dengan berbagai cara dengan mencumkan harga promo pada produk yang ia posting di akun Instagram dan sataus WhatsApp nya, Maman berkeliling santai ke  Mall -- Mall dan memasuki Toko  satu persatu untuk meminta izin kerja sama dengan cara meminta kontak seles toko, atau kobtak SPV bila di perbolehkan agar di info apabila ada Produk- produk yang Promo. Mall yang di datangi Maman biasanya Tujungan Plaza, Galaxy Mall, Grandcity, Pakuwon Mall. Kesempatan itu ia lakukan ketika ia libur bekerja mengingat ia lebih banyak liburnya daripada bekerja.Â