Petualangan ini dimulai dari mengikuti Symposium Internasional SIIR SANTREN ISNU di Pendopo Ponoropo. Kami berlima dari kanan ke kiri yaitu Avilya, Fasya, Sitti Fadhillah, Rosendah, dan Tiara adalah peserta dari Universitas Darussalam Gontor yang berhasil menembuskan paper untuk dipresentasikan di Symposium tersebut. Acara yang diadakan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur ini memfasilitasi kunjungan ke dua destinasi wisata setelah rangkaian kegiatan akademik selesai. Salah satunya adalah Air Mancur Menari Telaga Ngebel.
Pertunjukkan air mancur menari Telaga Ngebel hanya ada di hari Sabtu malam Ahad. Tepat di hari tersebut kami mengunjungi telaga seluas 10.000 hektar. Salut dengan panitia! Yang sudah mengatur kunjungan kami peserta Symposium ke telaga Ngebel sehingga kami dapat menikmati panorama fantastis air mancur yang benar-benar menari mengikuti alunan musik.. Pengunjung ramai melakukan swafoto termasuk kami. Mengabadikan momen bersama keluarga dan teman-teman.
Terbayar rasanya jalan berkelok-kelok kurang lebih satu jam yang kami lewati dengan bis. Mataku pun langsung berkilau. Kelelahan dan kantuk yang menyerang di bis sempat menyulut emosiku karena kejahilan Avilya yang tak pernah membiarkanku tidur tanpa gangguan. Namun, rasa sebal itu menguap seketika saat sampai. Kami saling bergandengan tangan, antusias turun, dan berlari-larian mendekati air mancur. Kami ikut bergabung dengan kawan-kawan mahasiswi dari IAIN Ponorogo. Berkenalan.
Tak ingin kehilangan kesempatan, kami melakukan beberapa kali foto bersama dengan pemandangan di belakang air mancur yang menyala. Aku memandangi air terjun itu berusaha meresapi suasana dengan alunan musik yang syahdu. Aku selalu suka instrument musik yang syahdu apalagi ditambah koreografi tarian air mancur yang meliuk-liuk seperti manusia. Sungguh! Momen seperti ini yang ingin kuabadikan di hati.
Kami menyusuri jalan-jalan di pinggir telaga, banyak sekali yang menjajakan makanan dan mainan. Kami membeli es kelapa dan telur gulung. Setelah itu teman-teman yang lain sibuk membuat konten dan sibuk berkenalan dengan kawan baru, sedangkan aku sibuk berdialog dengan diri sendiri. Tentang nikmat Allah yang Maha Luar Biasa. Takdir mengunjungi Telaga Ngebel tanpa mengeluarkan uang sepeser pun adalah sebuah anugerah untukku. Melalui tulisan, sekali lagi aku  dapat meraih pencapaian. Setelah kunjungan ke Jakarta yang dibiayai penuh oleh kementrian.
Tentang foto ini bercerita bagaimana aku berusaha menepati janji. Aku berjanji pada seorang teman lama untuk membawanya ke luar kota dalam rangka mengikuti kegiatan akademik bersama. Dari belasan kegiatan yang kuikuti, kali ini aku bisa membawanya ikut serta. Kesempatan berpartisipasi dalam kegiatan akademik plus kunjungan destinasi wisata yang sangat mahal harganya. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin, termasuk Impian kami mengikuti kegiatan akademik plus wisata ke luar negeri. Suatu saat nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H