Mohon tunggu...
Rosendah DwiMaulaya
Rosendah DwiMaulaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Penulis Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ternyata Dollar Lebih Islami dari Rupiah!

29 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 29 Mei 2024   10:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dollar Amerika Serikat hingga kini menjadi mata uang paling kuat dan stabil di dunia. Karena kestabilannya, dollar dijadikan nilai kurs pertukaran mata uang negara lain. Negara yang mempunyai nilai pertukaran kurs yang tinggi, bisa dipastikan mata uang tersebut nilainya rendah di mata dunia.

Melansir dari Bank Bazaar, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan mata uang terendah di dunia. Nilai tukar rupiah ke dollar sangatlah tinggi. PR ini hingga kini belum bisa diselesaikan oleh pemerintah. Sehingga bukanlah sesuatu yang mengherankan jika ekonomi Indonesia belum stabil sampai dengan detik ini.

Mengungkap fakta mata uang dollar yang dijadikan nilai kurs, ternyata lebih Islami daripada mata uang rupiah. Ditemukan dalam uang pecahan  dollar tedapat komponen tulisan "In God We Trust" yang artinya dalam bahasa Indonesia "kepada Tuhan kami percaya". Frasa yang ditulis dalam huruf kapital "IN GOD WE TRUST" pertama kali tertulis di uang logam 2 sen pada tahun 1864, uang kertas sejak tahun 1957, dan beberapa prangko sejak tahun 1954. Undang-undang mengenai ini disahkan pada bulan Juli 1955 oleh resolusi bersama Kongres ke-84 dan disetujui Presiden Dwight Eisenhower mensyaratkan bahwa "In God We Trust" tampil di semua mata uang Amerika.

Ada apa di balik uang dollar? Faktanya memang demikian, dollar yang mempunyai nilai tukar yang tinggi ternyata merendah di atas kepercayaan kepada Tuhan. Apakah berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di negara maju tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun