Mohon tunggu...
Rosendah DwiMaulaya
Rosendah DwiMaulaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Penulis Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa Ugal-ugalan Session Syawal

8 Mei 2024   09:53 Diperbarui: 8 Mei 2024   10:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idealnya puasa sunnah syawal enam hari dilakukan persis setelah hari raya idul fitri pada tanggal 2-7 syawal. Meskipun demikian, tidak masalah jika puasa syawal dilakukan tidak berurutan yang penting masih dalam bulan syawal. Lagi pula bagi manusia-manusia dengan tangkat keimanan rata-rata seperti kami tentu tidak mudah menahan godaan puasa saat makanan sedang banyak sekali tersaji di meja. Beragam bentuk, berupa-rupa, bervariasi rasa.

Siapa yang menjalani puasa enam hari di bulan syawal akan mendapat keutamaan seakan-akan puasa wajib satu tahun penuh. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (Hadits Riwayat Imam Muslim).

Orang yang melaksanakan qadha puasa Ramadhan atau menunaikan nazar puasa di bulan syawal juga akan tetap mendapat keutamaan puasa sunah syawal. Adapun lima keutamaan puasa sunah syawal dalam buku Imam Ibnu Rajab al-Hanbali adalah sebagai berikut:

  • Puasa syawal penyempurna puasa Ramadhan sebagaimana shalat sunah penyempurna shalat fardhu.
  • Pahala puasa enam hari di bulan syawal sama dengan puasa satu tahun penuh.
  • Membiasakan puasa setelah selesainya puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa umat Islam. Sebab, Allah apabila menerima amal kebaikan seseorang, akan menganugerahi ia untuk berbuat kebaikan setelah itu.
  • Puasa syawal sebagai tanda syukur umat Islam kepada Allah swt.
  • Ibadah yang dijalankan di bulan Ramadhan tidak terputus.

Beberapa dari kami yang berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta sedang melaksanakan puasa sunnah syawal. Mengejar di akhir-akhir bulan syawal. Meskipun tersengal-sengal karena kesibukan sebagai mahasiswi cukup meletihkan. Mengejar ugal-ugalan karena tiga pekan sebelumnya tidak bisa puasa sebab memilih menghabiskan bekal jajan hari raya dari ibu dari rumah. Bismillah, puasa ugal-ugalan session syawal bisa menjadi ajang perbaikan menjadi individu yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun