Rosemary Wang, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Bintaro, penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud tahun 2017
Setiap manusia berbeda. Begitupun pemikiran dan pendapat mereka. Sehingga jika terjadi perbedaan pendapat manusia seringkali bertindak egois dan mau menang sendiri. Apalagi di masa pemilu ini sangat sensitif membahas siapa calon yang kita pilih. Namun kita haruslah menghargai perbedaan pendapat dan menjadi generasi yang kritis, dalam cara pemikiran dan perilaku. Saya lebih kepada tipe yang ber-argumentasi ketika terjadi perbedaan pendapat. Pemilihan kata-kata dan pemikiran yang panjang perlu dilakukan ketika akan mengeluarkan pendapat kita. Kesabaran dan mengelola emosi pun sangat penting ketika ber-argumen.
Namun perlu diingat bahwa kita juga harus mengeluarkan pendapat berdasarkan fakta dan bukan asumsi semata. Mendengarkan pendapat lawan bicara juga amat penting sehingga kita mengerti apa yang mereka maksud, selain itu kesabaran juga kunci dalam melakukan argumentasi yang baik. Di zaman seperti ini melepaskan dan membagikan pendapat sangat mudah, seperti yang saya tulis di sini, semua orang dapat membagikan pendapat mereka secara bebas di sosial media. Namun kebebasan berpendapat di sosial media lebih mudah di salah artikan, banyak sekali kasus pem- bully an online, kata-kata negatif, cacian, dan makian yang di keluarkan karena seolah-olah tidak ada yang mengenal mereka di platform sosial media. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita semua memiliki kebebasan namun tetaplah bijak dan hargai sesama ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H