Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urusan Dalam Keluarga Jangan Ada Campur Tangan Orang Lain

23 Februari 2016   07:34 Diperbarui: 23 Februari 2016   07:58 7169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urusan Dalam Keluarga Jangan Ada Campur Tangan Orang Lain

[caption caption="Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]

Kebiasaan kita hidup berumah tangga pasti ada cekcok antara suami isteri, baik dalam hal besar maupun hal-hal sepele. Salah satu kebiasaan yang keliru adalah ikut campurnya orang tua, dalam urusan rumah tangga anak. Akibatnya, bukan menyelesaikan masalah, malahan semakin memperburuk keadaan, sehingga terjadi kesalah pahaman yang berakibat fatal. Yakni rumah tangga anak jadi brantakan.­­

Percecokan antara suami isteri itu adalah bumbu dari berumah tangga. Dari sinilah pasangan muda belajar untuk saling memahami.Karena mustahil dua orang anak manusia. Secara begitu mudah bisa sepaham dalam segala hal. Dengan memberikan pasangan ini saling memahami, suami istri tersebut dapat mengatasinya Maka kejadian itu akan membawa hidup mereka lebih rukun dan bahagia, karena saling pengertian antara suami dan istri.

Sering terjadi bila ada sesuatu antara suami dan istri, langsung mengadu pada orang tua atau saudara.

Akibatnya mereka ikut campur, maksudnya mungkin saja baik. Memberi nasihat pada kedua pasangan bagaimana sebaiknya, namun bila hal ini berkelanjutan, akan berakibat negatif bagi pasangan ini. Hal ini sangat disesali karena dengan demikian suami dan isteri tidak bisa mengatasi sendiri persoalan yang timbul dalam kehidupan berumah tangga mereka. Sehingga setiap kali terjadi selisih paham dan bertengkar. Salah satu akan mencari tempat curhatnya

Curhat Yang Menghancurkan Keluarga

Ada tetangga kami . Pasangan muda yang baru menikah.Sering terjadi percecokan antara mereka. si Isteri sering curhat pada tetangga sebelah, yakni seorang laki-laki .Lama kelamaan curhat ini semakin meningkat,sehingga pria tetangganya,berani datang kerumah mereka dan menegur suaminya..Akhirnya suami isteri ini bercerai dan si Isteri nikah dengan tetangga tersebut tempat dia curhat.

Contoh lain

Seorang teman kami, menikahkan anak perempuannya dengan seorang pedagang antar pulau. Setiap kali dia mampir kekota dimana mereka tinggal, ia biasanya menginap beberapa hari dirumah anak mantunya. Setiap kali ada perselisihan antara anak dan mantunya ia selalu menasihati menantu supaya jangan berbuat demikian. Lama kelamaan, merasa dirinya selalu berada dalam pengawasan mertuanya, maka mantunya jadi marah, Karena merasa semua masalah keluarga mereka berdua selalu diintervensi oleh mertua nya. Maka suatu waktu ketika dimarahi oleh mertuanya. Mantunya berkata:”Kalau begini caranya, Bapak silakan putrinya dibawa pulang saja. Saya bisa cari wanita lain jadi isteri saya. bukan wanita titipan seperti ini.” Akhirnya suami istri inipun cerai .

Bisa juga terjadi pada pihak suami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun