Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kita Diberikan Kepercayaan Penuh

1 April 2017   14:36 Diperbarui: 1 April 2017   23:00 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika Kita Diberikan Kepecayaan Penuh 

Perusahaan keluarga,tidak dibatasi hanya setingkat home industry,yang mengelola bisnis kecil kecilan. Tetapi juga dalam bisnis yang sudah bertaraf nasional. Karena dengan melibatkan anak dan istri dan anggota keluarga inti lainnya, berarti sudah memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar. Alasan lainnya,adalah orang orang terdekat ,adalah yang paling dapat dipercayai dalam hal mengurus perusahaan yang dikelola. Sering kita melihat suatu perusahaan keluarga yang berjalan sukses ,karena masing masing memahami perannya dan menjalankannya secara maksimal. Salah satu tiang dari suksesnya perusahaan ,disamping kemampuan management ,adalah mengenai pengurusan keuangan perusahaan. Karena sehebat apapun Pimpinan perusahaan menjalankan perusahaannya,bilamana terjadi kebocoran dibidang keuangan,maka seluruh hasil kerja keras akan menjadi sia sia belaka .

Ada begitu banyak cara dan jalan,untuk menggelapkan uang perusahaan,maka orang yang paling dapat dipercayai dalam keluarga adalah istri dan anak anak kita sendiri. Karena itu ,kita menyaksikan banyak perusahaan keluarga,yang bagian keuangannya di serahkan sepenuhnya kepada istri tercinta. Terpulang kepada setiap anggota keluarga yang diberikan peran,untuk memikul tanggung jawabnya dengan sepenuh hati. Disinilah terletak resiko dari penyerahan mandat ,dalam perusahaan keluarga 

Penyalah Gunaan Kepercayaan

 Ketika usaha berjalan lancar-lancar saja sang suami semakin percaya akan pengaturan isteri didalam usaha sehingga tidak mengontrol sama sekali tentang keuangan .Dia yakin isterinya pasti bisa me manage dengan baik supaya usaha tetap berjalan lancar. Ketika sang suami tidak memperhatikan lagi .sang isteri merasa menguasai sepenuhnya keuangan perusahaan dan berbuat sekehendak hatinya saja tanpa pikir pikir akibat dari perbuatannya.Dia mulai menyalah gunakan kepercayaan yang diberikan suami kepada dirinya. Kehilangan kontrol diri dan disiplin terhadap pengeluaran uang perusahaan.Dan mulai membelanjakan uang perusahaan dengan beli mobil, memakai uang perusahaan Sedangkan sesungguhnya mobil untuk keperluan keluarga bukan keperluan perusahaan.

Tidak lagi dapat membedakan,mana yang seharusnya menjadi pengeluaran perusahaaan dan mana yang menjadi pengeluaran pribadi atau kebutuhan rumah tangga. Sering belanja keperluan rumah tangga dibebankan keperusahaan sehingga tanpa terasa perusahaan mengalami defisit .Tidak jarang juga isteri meminjamkan uang perusahaan kepada saudara kandungnya sendiri tanpa setahu sang suami .Dengan perkiraan mana mungkin saudaranya mau menipu dirinya dan tentu uang akan kembali lagi setelah jatuh tempo peminjaman. 

Tidak diperkirakan saudara tidak bermaksud menipu ,tapi karena keadaan sesuatu terjadi misalnya musibah saudara meninggal atau terjadi kebakaran dirumah saudaranya dan sebagainya sehingga tidak mungkin mengembalikan uang pinjaman pada isteri tadi.Hal ini akan membawa petaka dalam keluarga karena sang suami tidak tahu menahu akan perbuatan sang isteri dan akan sangat kecewa,karena kepercayaan yang diberikan kepada orang yang dicintainya,ternyata tidak dijaga dengan baik. 

Hal ini tentu saja ,mempengaruhi keutuhan keluarga ,sehingga dapat menjadi berantakan ,akibat merasa kepercayaan dan mandat yang diberikan,tidak dihargai oleh istri. 

Menjaga Mandat itu tidak mudah 

Mendapatkan mandat dan diberikan kepercayaan penuh oleh suami,tentu saja merupakan sebuah penghargaan tertinggi bagi seorang wanita,sebagai seorang istri.Tapi menjaga kepercayaan tersebut sungguh tidaklah mudah. Bayangkan tinggal menanda tangani check dan semua keinginan hati dapat terpenuhi. Beli ini dan itu, yang lama kelamaan membuat lupa diri. Sebaiknya sang isteri memegang kepercayaan yang diberikan sang suami kepadanya,Jangan mencampur adukkan pengeluaran perusahaan dengan pengeluaran keluarga.Harus ada disiplin diri yang tinggi,untuk memisahkan dan memilah milah,mana yang uang perusahaan dan mana uang untuk kebutuhan keluarga. 

Hindari meminjamkan uang perusahaan kepada siapapun ,termasuk kepada saudara kandung sekalipun,tanpa setahu suami,sebagai pimpinan perusahaan dan sekaligus sebagai kepala rumah tangga. Kalau mau menolong saudara atau teman,maka gunakanlah uang pribadi kita. Jangan sampai menggadaikan kepercayaan suami ,hanya karena ingin menolong saudara atau sahabat .Karena taruhannya adalah keutuhan rumah tangga.Jangan gambling dengan keutuhan rumah tangga kita ,apapun alasannya. 

Jakarta, 01 April 2017. Salam saya, Roselina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun