Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Susah Makan? Inilah Jalan Keluarnya

9 Juli 2015   17:21 Diperbarui: 9 Juli 2015   17:21 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Susah Makan? Inilah Jalan Keluarnya

[caption caption="foto shutterstock"]

Sering kita mendengar anak anak kecil yang berumur mulai dari 9 bulan keatas kalau diberi makan susah sekali dan rewel. Karena tidak mau membuka mulutnya untuk menyantap makanan yang kita berikan.

Akibatnya.mereka akan lesu karena kurang makan dan sering demam.Hal ini membuat sang ibu jadi stress dan sibuk mencari upaya supaya si anak mau makan .Telah dicoba bawa ke dokter maka diberi vitamin .Ganti dokter lain, ganti lagi vitaminnya, yang hanya akan membuat anak semakin rewel saja karena mukanya jadi bengkak terlalu banyak vitamin.

Kenapa anak tidak mau makan?

Bisa jadi rongga mulutnya ada yang luka atau tenggorokannya sakit ataupun pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik ,maka si anak tidak ada selera untuk makan. Namun karena anak anak tidak bisa menjelaskan, apanya yang sakit, maka ia akan tampil rewel dan sangat susah untuk makan. Bila hal ini dibiarkan berlarut larut, sudah tentu kondisi anak anak menurun. Karena justru disaat usia dini, anak anak sangat membutuhkan asupan makanan yang bergizi.

Sebagai seorang ibu yang sudah merawat tiga orang anak anak kami, maka saya juga mengalami hal tersebut. Nenek saya menyarankan, agar saya membiasakan anak anak mengkonsumi madu lebah. Untuk mengatasi masalah anak mogok makan.

Marilah kita lihat madu lebah.

  • Madu ini berfungsi untuk mencegah terjadinya radang rongga mulut dan tenggorokan

  • mempercepat penyembuhan luka dalam

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun